Asyiknya Talaman, tradisi makan bareng ala pesantren
Asyiknya Talaman, budaya makan bareng ala pesantren. Dalam talam tersebut berisi nasi putih, krengsengan tempe dan kacang panjang, ayam goreng serta mie. Para santri dan masyarakat yang berada lokasi acara menikmatinya dengan lahap.
Bagi para santri yang pernah tinggal di pesantren, budaya Talaman tentu bukan sesuatu yang asing. Bahkan kebiasaan makan bareng dalam satu Talam bersama-sama menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Budaya kebersamaan itulah yang kemudian menjadi rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Santri di Kota Malang, Jawa Timur. Ratusan santri dari sejumlah pondok pesantren di Kota Malang menggelar Talaman.
Para santri dengan alas seadanya duduk melingkar beberapa orang. Sementara sebuah talam, lengkap dengan nasi dan lauk pauk berada di tengah-tengah.
-
Apa tujuan dirayakannya Hari Santri Nasional? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa tujuan utama di peringatinya Hari Santri Nasional? Hari Santri Nasional digelar dalam rangka memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Di mana peringatan Hari Santri Nasional di OKU Timur di gelar? Peringatan Hari Santri Nasional 2023, warga pondok pasantren dan santri di Kabupaten OKU Timur mendapatkan kado terindah dari Bupati OKU Timur Lanosin Kado terindah itu berupa beasiswa bagi santri berprestasi."Program beasiswa santri berprestasi ini akan mulai berlaku 1 Januari 2024," kata Bupati Enos, saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional, di Pasantren Al Ikhsan Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Minggu (22/10).
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Santri Nasional? Peringatan Hari Santri Nasional 2023 dapat dilakukan melalui kegiatan zikir, shalawat, munajat, doa, dan kegiatan lainnya yang relevan dengan tema di berbagai wilayah di Indonesia.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
Budaya Talaman ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Ini menu andalan di pesantren. Kalau pernah mondok biasanya makannya memang begini," kata salah seorang santri dari Pondok Pesantren Gasek, Kelurahan Karang Besuki, Kota Malang.
Dalam talam tersebut berisi nasi putih, krengsengan tempe dan kacang panjang, ayam goreng serta mie. Para santri dan masyarakat yang berada lokasi acara menikmatinya dengan lahap.
Sekitar lima ratus santri menggelar acara apel Hari Santri di halaman Museum Brawijaya Malang, Sabtu (22/11). Ratusan talam makanan dibagikan kepada para santri dan masyarakat yang berada di lokasi.
"Kebersamaan dan doanya yang membuat rasanya menjadi berbeda," kata Muhammad Nasrul, salah satu santri.
Sekitar pukul 08.30 WIB para santri menggelar apel dengan mengenakan sarung. Upacara juga diisi pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para santri juga membacakan shalawat dan doa untuk para leluhur.
Pengalaman Talaman
Darmono (29), alumnus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang mengaku memiliki pengalaman talaman saat hidup di pondok. Hampir setiap hari makan di pondok dengan cara talaman.
"Kalau di pondok, setiap hari makannya seperti itu. Biasanya nasinya masih panas, terus makannya agak cepat, tangannya kuat-kuatan," kata Darmono, yang mondok tiga tahun selama SMU.
Kata Darmono, biasanya makannya di atas talam yang terbuat dari bambu dan dilapisi daun pisang. Santri biasanya masaknya bareng-bareng dan belanjanya pun bersama-sama.
Pengalaman juga dirasakan oleh Umi Qoidah yang pernah mondok di YTP Kertosono, Jawa Timur. Para santriwati biasanya belanja, masak dan menikmati bersama dengan menu penuh kesederhanaan.
Saat itu, Umi yang mondok dan sekaligus sekolah secara bergantian memasak dengan sistem berkelompok 3-5 orang. Cara masaknya bersama sama, sementara pesantren menyediakan dapur besar dengan peralatan dibeli secara kelompok.
"Kenangan itu yang membuat tidak bisa terlupakan. Sampai sekarang masih ingat dengan teman-teman satu kamar. Kebersamaan menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kebiasaan itu membentuk karakteristik santri bagus dalam teamwork," jelas Umi yang pernah menjadi Ketua Keamanan di pondok itu.
Kenangan yang juga masih dirasakan Umi sampai sekarang, harus bangun lebih awal untuk antre bergantian ke kamar mandi. Selain itu juga pernah dihukum karena melanggar aturan pesantren.