Autopsi jenazah Siyono tertutup, berlangsung sekitar 6 jam
Ribuan personel pengamanan gabungan berjaga di sekitar lokasi untuk menghalangi warga yang menolak diautopsi.
Tim ahli forensik dari Muhammadiyah hari ini melakukan autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono di lokasi makam Sasana Laya Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Pembongkaran makam Siyono dilakukan sekitar pukul 7.00 WIB.
Autopsi terhadap terduga teroris yang tewas setelah ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu tersebut, dilakukan usai pembongkaran makam. Namun tertutup untuk media dan dengan pengamanan yang sangat ketat. Sejumlah petinggi Muhammadiyah, Komnas HAM ikut memantau jalannya autopsi dan dalam penjagaan ketat polisi dan ratusan anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).
Kapolres Klaten, AKBP Faizal membenarkan jika makam Siyono di Desa Pogung, Cawas, Klaten, akhirnya jadi dibongkar untuk proses autopsi.
"Benar makam Siyono dibongkar pagi ini dan langsung diautopsi oleh tim dokter. Kami melakukan penjagaan agar prosesnya berjalan lancar. Saat ini autopsi masih berlangsung," ujar Kapolres Klaten AKBP Faizal saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4).
Meski mendapat penolakan warga, namun proses pembongkaran makam dan autopsi berjalan lancar. Kokam dan kepolisian terus berjaga di lokasi.
Ikut hadir dalam autopsi tersebut di antaranya Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Manager Nasution, Prof Hadiz Abbas dan dari Komnas HAM Siane Indriani.
Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jateng, Zaenudin Ahpandi mengatakan pihaknya sengaja mengerahkan ribuan KOKAM untuk mengamankan jalannya autopsi.
"Ada 1.200 pasukan KOKAM Jateng untuk menjaga kelancaran autopsi di makam Siyono. Proses autopsi kemungkinan membutuhkan waktu selama 6 jam. Semoga ikhtiar mencari keadilan dan kebenaran segera terwujud dan berjalan lancar," tutupnya.
Baca juga:
Autopsi jenazah Siyono dimulai, situasi sempat mencekam
Ini pembelaan Mabes Polri soal tewasnya Siyono di tangan Densus
Busyro permasalahkan sumber dana Densus 88 dan BNPT
Istri Siyono tolak uang damai dua gepok, Mabes Polri pasrah
Muhammadiyah akan tampung istri dan anak Siyono jika diusir warga
Mabes Polri sebut belum ada penyimpangan SOP soal tewasnya Siyono
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.