Ayah perkosa anak kandung di sekitar gedung DPRD Lebak
Terungkapnya kasus pemerkosaan dilakukan mantan sopir DPRD Kabupaten Lebak itu setelah anggota keluarga melaporkan.
Seorang ayah di Kabupaten Lebak, Banten, Sp (58), memerkosa anak kandungnya berusia 13 tahun. Peristiwa itu terjadi pada 23 Januari lalu di sekitar gedung DPRD setempat.
Saat ini, pelaku sudah ditahan dan diperiksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
"Kami mengamankan tersangka Sp (58) yang tidak lain orang tua korban," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak, Ajun Komisaris Polisi Zamrul Aini di Lebak, Senin (9/5), dikutip dari Antara.
Terungkapnya kasus pemerkosaan dilakukan mantan sopir DPRD Kabupaten Lebak itu setelah anggota keluarga melaporkan.
"Kami akan lanjutkan kasus asusila itu secara hukum hingga sidang Pengadilan," ujar Zamrul.
Menurut dia, pihaknya selama dua pekan terakhir ini menangani masalah kekerasan seksual terhadap anak-anak sebanyak dua kasus. Yaitu, pertama tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Rangkasbitung dengan pelaku ayah kandung.
Kedua, terjadi di Kecamatan Cikulur dengan tersangka BB (43), yang menghamili anak usia di bawah umur. Mereka para tersangka akan dikenakan Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman maksimal penjara 15 tahun.
Tokoh pendidikan Kabupaten Lebak, Tito Sutanto mengatakan, prihatin dengan adanya kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak. Bahkan pelaku di antaranya terdapat orang tua sendiri.
Semestinya, ujar dia, orang tua melindungi anak-anaknya agar tidak terjadi tindakan kekerasan seksual.
"Kami setuju pemerintah menerapkan hukuman tegas bagi pelaku kejahatan seksual. Kami setuju hukuman kebiri dan hukuman maksimal, itu bagus," kata Tito.
Baca juga:
Perempuan yang digilir 19 pria di Manado korban perdagangan orang
Aksi solidaritas untuk Yuyun di Bundaran HI
Gadis 14 tahun di Aceh diperkosa abang temannya di kolong jembatan
Kasus Yuyun, Menteri Sosial suarakan lagi hukuman kebiri buat pelaku
Tak boleh lagi ada perkosaan di negeri berideologi Pancasila
Panja perlindungan anak minta pemerintah keluarkan Perppu
Wali kelas sebut Yuyun pelajar berprestasi dan suka membantu
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Bagaimana warga Lebak memelihara kerbau mereka? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.
-
Bagaimana Mbah Lembu Peteng menularkan bakat prajuritnya? Bakat prajurit itu kemudian ditularkan secara turun-temurun pada keturunan berikutnya. Bahkan hingga sekarang, bakat prajurit dari Mbah Lembu Peteng masih ditularkan pada warga yang tinggal di sana.
-
Bagaimana jalannya Perang Cumbok? Konflik kedua belah pihak pun pecah di wilayah Pidie sejak awal bulan Desember 1945. Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).