Azis dipalak preman saat istirahat di musala
Saat dompetnya ditarik pelaku, Korban berteriak dan kebetulan ada anggota TNI melintas dan mengamankan pelaku. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolsek Mojoanyar.
Azis Aripin (28), warga Desa Sukosari, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Subang, Jawa Barat, jadi korban pemalakan preman saat sedang beristirahat di musala, di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jatim. Dia melawan dan ditolong anggota TNI yang kebetulan melintas.
Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Sutarto mengatakan, pemalakan terjadi di sebuah musala yang berada di pinggir jalan raya Mojokerto–Pasuruan, Desa Gayaman sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (4/10). Saat itu korban tengah dalam perjalanan dan bermaksud istirahat sejenak. Namun dia tiba tiba didatangi pelaku Bahrul Hakim (40) warga Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Bahrul meminta korban memperlihatkan KTP. Kemudian dompet korban dirampas.
-
Apa yang membuat terowongan di Mojokerto ini misterius? YouTuber Cakra Panorama menyebut lorong tak berujung ini mirip terowongan Hamas di Palestina.
-
Apa yang ditemukan di hutan jati Mojokerto? Di kawasan hutan jati tersebut ditemukan sejumlah benda yang diduga peninggalan era kerajaan, seperti pecahan cangkir gerabah, bata merah, hingga cerupak (lampu ublik kuno).
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dulunya disebut Begraafplaatsen Mojokerto? Mengutip Instagram @ceritamojokerto, bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Begraafplaatsen Mojokerto atau gerbang pemakaman di Mojokerto. Nama lain dari gapura ini adalah Sekar Putih.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
"Pelaku mengendarai motor mau pulang ke Banyuwangi. Melihat korban sendirian, pelaku berhenti dan meminta supaya menunjukkan KTP. Saat korban mengeluarkan dompet, pelaku merampas dan berusaha kabur," kata AKP Sutarto, Rabu (4/10).
Korban berusaha menarik dompetnya sambil berteriak maling. Beruntung ada tiga anggota TNI yang kebetulan melintas dan menolongnya. Pelaku langsung diamankan dan diserahkan ke Polsek Mojoanyar.
"Saat dompetnya ditarik pelaku, Korban berteriak dan kebetulan ada anggota TNI melintas dan mengamankan pelaku. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolsek Mojoanyar," jelas Sutarto.
Bahrul beserta barang buktinya dompet milik korban yang berisi uang RP 600.000 dan surat-surat penting, serta sepeda motor yang digunakan pelaku diamankan di Mapolsek Mojoanyar, Polres Mojokerto untuk proses hukum.
"Pelaku dan barang buktinya diamankan di Mapolsek Mojoanyar untuk proses hukum. Hasil pemeriksaan sementara pelaku melakukan perampasan sendirian. Pelaku kita jerat Pasal 365 ayat 1 KUHP, tentang pencurian dengan kekerasan. ancaman hukumannya 9 tahun penjara," ucap Sutarto.
(mdk/noe)