Bahaya ! Ratusan Pohon di Pinggir Jalan Solo Rawan Tumbang
Luluk menerangkan, ratusan pohon rawan tumbang tersebut terbagi dalam tiga kategori. Yaitu rawan ringan, sedang hingga berat. Menurutnya, terdapat beberapa faktor pemicu, seperti umur, penyakit dan perilaku masyarakat di sekitarnya.
Pemerintah Kota Solo melakukan inventarisasi kondisi pohon di sejumlah ruas jalan, sejak Februari lalu. Hasilnya, ratusan pohon peneduh di sejumlah wilayah dinyatakan rawan tumbang. Ratusan pohon rawan tumbang tersebut tersebar di beberapa ruas jalan.
"Berdasarkan hasil inventarisasi yang kita lakukan, ada ratusan pohon yang kita anggap rawan. Di Jalan Slamet Riyadi, Jalan MT Haryono, Jalan Ki Hajar Dewantara, Jalan KH Masykur, Jalan Ir Sutami, Jalan Gajahmada, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Brigjen Sudiro," ungkap Kabid Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luluk Nurhayati, Jumat (26/7).
-
Di mana pohon cendana tumbuh? Dikenal juga sebagai sandalwood, kayu cendana berasal dari pohon Santalum album yang tumbuh terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Di mana pohon kurma tumbuh? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Dimana pohon Sebelik Sumpah tumbuh? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Sebelik Sumpah terbuat dari buah yang berasal dari jenis pohon yang tumbuh di sekitar tempat tinggal Orang Rimbo atau Suku Anak Dalam tepatnya di Taman Nasional Bukit Dua Belas. Nama pohonnya adalah Sibaleik Sumpah, memiliki karakter yang tumbuh tinggi dan besar.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
Luluk menerangkan, ratusan pohon rawan tumbang tersebut terbagi dalam tiga kategori. Yaitu rawan ringan, sedang hingga berat. Menurutnya, terdapat beberapa faktor pemicu, seperti umur, penyakit dan perilaku masyarakat di sekitarnya.
"Banyak pelaku usaha yang sering membuang air bekas memasak, oli bekas dan kadang membakar sampah di sekitar pohon. Kalau tidak dicegah lama-lama pohon itu akan mati," katanya.
Untuk pohon peneduh yang tergolong rawan tumbang ringan dan sedang, dikatakannya, akan dilakukan pemangkasan batang atau ranting guna mengurangi beban. Namun jika berpotensi mati atau tumbang, petugas akan pohon pengganti sebelum menebangnya.
"Kami masih terus melakukan pendataan pohon di sejumlah titik lainnya. Antara lain di Jalan Adisucipto, mulai Tugu Makutha hingga persimpangan Fajar Indah," kata Luluk.
Baca juga:
Batita Tewas Tertimpa Pohon, Pemkot Solo Pangkas Puluhan Ranting Pohon
Batita Tewas Tertimpa Pohon, Wali Kota Solo Salahkan LSM
Tertimpa Pohon saat CFD, Batita Warga Solo Akhirnya Meninggal
Pohon Tumbang di Medan Timpa Pengendara Sepeda Motor
BPBD Data 32 Titik Longsor dan Pohon Tumbang di Ambon
Tukang Ojek Tewas Tertimpa Pohon, Warga Berencana Demo Pemkab Garut