Bak Gengster, Detik-Detik Remaja Bermotor Beringas Bacok Mahasiswa Udinus meski Sudah Minta Ampun
Diduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Muhammad Tirza, ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib. Diduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Arif, salah satu saksi di lokasi kejadian mengatakan para pelaku adalah gerombolan remaja.
- Warga Cireundeu Sergap Maling Motor, Digeledah Ternyata Bawa Senpi Rakitan
- Geng Motor Keroyok Mahasiswa Unsri Palembang Ditangkap, Salah Satu Pelaku Sempat Ngaku Anak Polisi
- Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi
- Tiga Warga Garut Diamuk Berandalan Bermotor di Malam Tahun Baru
"Gerombolan kurang lebih 5 sampai 7 motor. Kayaknya boncengan semuanya," kata Arif.
Kronologi
Kejadian bermula saat korban melihat ada gerombolan pemuda datang dari arah Kaligarang dan berhenti di depan SPBU. Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi menuju arah traffic light Perempatan Taman Sampangan.
Beberapa saat kemudian terdengar teriakan-teriakan seperti orang tawuran. Gerombolan pemuda itu balik lagi dan berhenti di seberang jalan depan SPBU.
Saat bersamaan, sepeda motor yang dikendarai korban bersama rekannya Anugrah Maulana melintas dari arah Traffic Light Taman Sampangan.
"Mungkin korban takut melintas karena ada ramai-ramai, sempat dihentikan gerombolan itu," ujarnya.
Melihat situasi mencekam, korban berupaya kabur. Namun, motor korban menyenggol belakang mobil hingga akhirnya jatuh tersungkur ke aspal jalan.
"Yang bacok-bacok dua orang, pakai alat senjata tajam. Kalau yang lainnya masih di motor. Itu kayaknya masih usia sekitaran SMA-nan," jelasnya.
Rekan korban berhasil menyelamatkan diri. Sementara Tirza, dibiarkan tergeletak bersimbah darah di jalan.
"Korban sempat minta ampun, ampun, tapi masih terus dibacok-bacok. Tidak sampai lima menit. Setelah itu, gerombolan itu kabur ke arah Kaligarang," tuturnya.
Saat itu kondisi lalu lintas sepi. Orang-orang di SPBU juga tidak berani mendekat karena gerombolan tersebut sangat beringas dan membawa senjata tajam.
"Kemudian ada yang nolongin baru ramai-ramai. Saya juga tidak berani mendekati. Setelah gerombolan itu tidak ada, saya baru berani mendekat, lihat korban, sudah berdarah-darah," jelasnya.
Usai kejadian, teman korban melapor ke polisi dan memanggil ambulans. Namun, kondisi korban sudah tidak bernyawa.
Pada video yang beredar di media sosial, awalnya korban dalam posisi duduk bersimbah darah. Kepalanya masih mengenakan helm meringkuk di aspal jalan.
"Pas dicek petugas ambulans ternyata dicek sudah meninggal," ujarnya.
Dari informasi yang didapat, di tubuh korban terdapat luka di paha sebelah kiri, luka sobek paha sebelah atas, luka sobek sebelah perut dan lecet-lecet bagian selangkangan.
Setelah dilakukan olah TKP anggota Inafis Polrestabes Semarang, korban dievakuasi ke dalam kantong jenaszah dan dibawa ke kamar mayat RSUP dr Kariadi Semarang guna keperluan lebih lanjut.