Bak karnaval, sebelum disembelih hewan kurban diarak keliling kampung di Malang
Hewan kurban yang diajak berkeliling, dipercaya darahnya keluar dengan lancar dan segar saat disembelih.
Bak sebuah pawai karnaval, anak-anak, remaja hingga orang dewasa ikut larut dalam kegembiraan berkeliling kampung. Peserta arak-arakan sebagian menyertakan hewan ternak turut dalam perjalanan penuh euforia tersebut.
Tangan mereka memegang erat tali ikatan, sementara bersamaan yang lain mengiringi di belakang kambing. Sebanyak 64 ekor kambing diarak dengan diiringi gema kumandang suara takbir.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Apa makna mendalam dari sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender umat Islam yang dirayakan setiap 10 Dzulhijjah. Sholat ini memiliki makna mendalam yang tidak hanya mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kapan sidang isbat Idul Adha dilaksanakan? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
-
Mengapa ucapan selamat Idul Adha penting? Di mana umat muslim saling mendoakan agar bisa mendapatkan ampunan dan keberkahan di hari yang penuh keutamaan.
Ya bukan sedang berkarnaval, tetapi Warga Jalan Gatot Subroto Gang 2, Kelurahan Temenggungan, Kota Malang sedang mengajak kambing-kambing yang hendak menjadi hewan kurban untuk sejenak bergembira keliling kampung.
Syiar pawai kurban yang diberi tema Euforia Temenggungan tersebut sudah menjadi tradisi yang dijalankan setiap tahun. Ulama setempat telah mengajarkan yang kemudian sudah 42 tahun melekat menjadi tradisi.
Begitu selesai salat Idul Adha, warga mengajak kambing atau ternak yang hendak dikurbankan berkeliling kampung. Rute perjalanannya sudah ditentukan, sebelum kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang berhak.
Hewan kurban yang diajak berkeliling, dipercaya darahnya keluar dengan lancar dan segar saat disembelih.
"Alasannya agar darah di hewan kurban bisa keluar dengan lancar saat disembelih. Ini syiar dari ulama leluhur kami," kata Ainul Yakin, Ketua Panitia Kurban di Kelurahan Temenggungan, Kota Malang, Rabu (22/8).
Kata Yakin, rute yang dilalui di antaranya Jalan Gatot Subroto, Jalan Ariesmunandar, Jalan Zainul Arifin, Jalan KH Ahmad Dahlan dan kembali ke Jalan Gatot Subroto.
Tahun ini jumlah kurban sebanyak 64 ekor kambing dan 4 ekor sapi dari warga setempat. Daging kurban direncanakan akan dibagikan pada warga sekitar, dengan mengutamakan fakir miskin dan anak yatim.
Yakin juga mengatakan, pawai tahun ini berbeda karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73 RI. Pawainya dibuat semarak serupa dengan karnaval Agustusan.
"Karena momentumnya juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan. Sebagian membawa membawa spanduk dan bendera, bahkan kembang api atau flare," katanya.
Selain bertakbir, warga juga melantunkan shalawat badar serta lagu kebangsaan. Sepanjang rute perjalanan masyarakat menyaksikan pawai dan mencoba mengabadikan dengan ponsel.
(mdk/rzk)