Balas dendam jadi alasan teroris serang polisi
Selain itu, polisi merupakan golongan kafir harbi lantaran menghambat berbagai tujuan utama para pelaku teroris. Sehingga sasaran kepada polisi merupakan cara untuk membalas dendam.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hingga kini belum bisa memastikan asal-usul jaringan tersangka Mulyadi, pelaku penikaman di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) lalu.
Untuk sementara Mulyadi dianggap korban lone wolf yaitu pelaku tunggal yang tidak menjadi bagian dari kelompok ISIS. Sebab, diketahui dari kerabatnya Mulyadi terkontaminasi paham radikal dari media sosial.
"Untuk sementara masih lone wolf, dia terkontaminasi dengan konten medsos radikal," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7).
Setyo menambahkan, sejauh ini telah dilakukan pemeriksaan baik secara fisik maupun komunikasi kepada lingkungan tersangka Mulyadi. Namun belum ada tanda-tanda asal usul jaringan tersebut.
"Sementara itu tidak ada jaringan. Kita cek dari hubungan baik secara fisik ataupun komunikasi itu tidak ada belum didapat jaringan itu," ujarnya.
Setyo mengungkapkan, pihak kepolisian memang menjadi target lantaran dianggap bagian dari kaum kafir harbi. Yakni sebutan bagi orang yang menampakkan permusuhan dan menyerang kaum muslimin.
"Polisi memang menjadi target, mengingat bahwa Pak Kapolri juga pernah mengatakan bahwa ada kafir harbi itu yang harus diserang oleh mereka," ujarnya.
Selain itu, polisi merupakan golongan kafir harbi lantaran menghambat berbagai tujuan utama para pelaku teroris. Sehingga sasaran kepada polisi merupakan cara untuk membalas dendam.
"Kegiatan mereka selaku dihambat oleh Polri maka mereka 'ingin membalas dendam'," pungkas Setyo.
Baca juga:
Penikam dua anggota Brimob selalu bilang ISIS dan Khilafah baik
Mendagri: Kawan & lawan sulit dilihat, salat saja ada yang mengancam
Pelaku penikam dua Brimob di Masjid Falatehan simpatisan ISIS
Jenguk polisi korban penusukan, istri Kapolri beri sumbangan dana
Mensos Khofifah besuk 2 anggota Brimob korban penusukan di RS Polri
Brimob korban penusukan diperkirakan bisa pulang 3 hari lagi
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Di mana anggota polisi berambut gimbal bertugas? Melansir akun YouTube KABUT MULIA, anggota polisi yang biasa dipanggil 'Si Gimbal' ini bertugas di Polres Puncak Jaya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.