Bandara Ahmad Yani dan Stasiun Tawang Kebanjiran, Menhub Minta PUPR Bangun DAM
Menhub meminta Kementerian PUPR membangun penampungan air (DAM). Tujuannya agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau fasilitas transportasi publik di Bandara Ahmad Yani dan Stasiun Tawang, Semarang, Minggu (7/3). Peninjauan dilakukan karena dua fasilitas publik itu mengalami kendala operasional usai banjir yang melanda Kota Semarang.
"Saya ke sini karena mendengar banjir yang melanda obyek-obyek vital. Maka saya ingin melihat secara langsung agar tindakan yang diambil nantinya bisa kongkrit," kata Budi Karya di Semarang, Minggu (7/2).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
Dia meminta Kementerian PUPR membangun penampungan air (DAM). Tujuannya agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
"Di bandara, kami minta Kementerian PUPR membangun DAM (penampung air). Istilahnya itu Q100, yang bisa menahan banjir selama 100 tahun. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai saya minta dikeruk dan pembuatan tanggul untuk rob juga sudah berjalan," jelasnya.
Selain itu, Budi Karya juga meminta Angkasa Pura melakukan evaluasi penanganan banjir di bandara. Sebab, dari kapasitas pompa yang sudah ada, terbukti belum mampu mengatasi banjir.
"Kami minta segera dievaluasi. Sedangkan untuk Kereta Api, ini unik karena ini heritage, sehingga tidak boleh mengubah. Maka tadi pak Gubernur sudah menyampaikan, ada program PUPR tentang pengelolaan manajemen air di daerah sini, agar semua tercover," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sudah koordinasi dengan Kementerian PUPR.
"Kemarin pak Basuki sudah ngecek, termasuk peran polder yang ada. Saya usulkan agar ditambah pompanya dan pak Basuki sepakat. Ini sedang proses, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Ganjar Pranowo.
Terkait penanganan di bandara Ahmad Yani Semarang dan Stasiun Tawang. Ganjar sudah turun dan menyiapkan langkah yang harus dilakukan.
"Kami juga sepakat pak Dirjen SDA untuk membuat design Q100 atau pengelolaan agar 100 tahun kawasan itu tahan menghadapi banjir," jelasnya.
Termasuk penanganan di Stasiun Tawang, Ganjar juga mengatakan sudah ada mekanisme yang akan dilakukan. Pihaknya akan terus mendorong kerjasama antara pusat, provinsi dan kota dalam percepatan program itu.
"Tapi sambil menunggu itu, kami minta semuanya siaga karena BMKG sudah mengingatkan cuaca ekstrem sampai seminggu," kata Ganjar Pranowo.
Baca juga:
Banjir Semarang, Ganjar Temukan Dua Pompa Penyedot Air Tak Difungsikan
Sempat Terdampak Banjir, Bandara Ahmad Yani Kembali Beroperasi
BMKG Sebut Banjir di Semarang Akibat Hujan Ekstrem
3 Kabar Terbaru Banjir di Semarang, BMKG Perpanjang Peringatan Ini
Longsor Akibat Hujan Deras di Semarang, Dua Orang Tewas
Stasiun Semarang Banjir, Perjalanan KA Dialihkan ke Selatan