Bangka Belitung Kekurangan Alat Tes Antigen dan PCR, Laporan Hasil Testing Terlambat
Pemerintah pusat diharapkan dapat segera menambah ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan alat tes antigen dan PCR 3.500 perhari guna memenuhi standar dan mengoptimal testing Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III dan IV.
"Kami kekurangan jumlah alat tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR), dimana keperluannya 3.500 per hari," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Minggu (1/8).
-
Bagaimana cara mengambil sampel untuk tes DNA? Pada umumnya, tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel darah maupun jaringan tubuh seperti rambut atau kulit.
-
Kenapa penting untuk melakukan tes DNA? Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Apa yang diukur oleh tes IQ? Tes IQ sendiri sebenarnya mengukur berbagai keterampilan kognitif seperti logika, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan memahami informasi.
-
Apa saja yang diperiksa dalam tes kesehatan capres dan cawapres? Tes kesehatan untuk Capres dan Cawapres di tahun 2024 telah diatur dalam Keputusan Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 412/PL.02.2-Kpt/06/KPU/IX/2020. Prosedur tes kesehatan ini merupakan tahap krusial untuk memastikan bahwa calon pemimpin negara dalam keadaan fisik dan mental yang memadai untuk menjalankan tugas kepemimpinan selama masa jabatan lima tahun.
-
Apa saja manfaat dari tes DNA? Tes DNA sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai itu saja. Tes DNA juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit tertentu.
-
Bagaimana proses tes kesehatan capres dan cawapres dilaksanakan? Pemeriksaan kesehatan dimulai dengan pengambilan sampel darah dalam kondisi puasa, diikuti oleh berbagai pemeriksaan lain sesuai protokol yang telah ditetapkan. Dalam proses ini, disediakan waktu istirahat untuk makan siang dan sholat.
Dia mengatakan kekurangan alat antigen, PCR dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya telah dilaporkan kepada pemerintah pusat. Pemerintah pusat diharapkan dapat segera menambah ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Beberapa fasilitas pelayanan kesehatan belum melaporkan hasil testing, sehingga tidak tercatat di data base New All Record Tes Covid-19 (NARTC19)," ujar dia.
Menurut dia, pekerjaan rumah lainnya yang masih harus ditingkatkan yaitu mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) yang saat ini tingkat keterpakaiannya mencapai 82,53 persen se-Babel. Sementara, kurangnya stok vaksin menjadi kendala Babel belum bisa mencapai target nasional.
"Dengan adanya penambahan dan konversi tempat tidur, berimbas pada kekurangan peralatan dan perlengkapan alat kesehatan, seperti alat bantu pernafasan, tabung oksigen, ventilator, dan lain-lain, serta sumber daya manusia nakes dan relawan," kata dia.
Pelaksanaan PPKM level 4 maupun 3 dilaksanakan dengan dasar dikeluarkannya surat edaran tentang sistem jam kerja, surat edaran pengendalian transportasi bagi pelaku perjalanan domestik, melaksanakan rakor Forkopimda Babel di seluruh Kabupaten/Kota.
"Kita sudah melakukan sosialisasi, edukasi, penegakan oleh pentahelix dengan melibatkan seluruh komponen yang ada, dan menunjuk petugas untuk penanganan Covid-19 di Pulau Belitung yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah," tandasnya.
Baca juga:
KSP: Tenaga Kesehatan Mulai Keluhkan Kelelahan Lacak Pasien Covid-19
Pemerintah Diharapkan Sediakan Fasilitas Tes PCR di Setiap Kabupaten Kota
Wapres Minta Bali Tingkatkan 3T untuk Turunkan Kasus Covid-19
KSP Bentuk Mobile Training Team untuk Layani Masyarakat Jalani Isoman
Menko Luhut: Sudah Semakin Mengerti Tracing Penting dalam Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19: 30 Provinsi Mencapai StandarTesting WHO