Banjir Bandang, 32 KK di Tiga Desa di Jembrana Terdampak Sebagian Warga Mengungsi
Tiga desa itu, diantaranya adalah di Desa Medewi, Desa Pulukan dan Banjar Pasar Desa Pekutatan.
Imbas banjir bandang yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembarana, Bali, mulai dari kemarin hingga Sabtu (16/1), pukul 01:00 Wita mengakibatkan 32 KK terdampak dari meluapnya air sungai di daerah tersebut.
Tiga desa itu, di antaranya adalah di Desa Medewi, Desa Pulukan dan Banjar Pasar Desa Pekutatan. Rumah warga, yang terdampak di daerah berdekatan dengan sungai dan saat terjadi banjir bandang akhirnya arus air meluap memasuki rumah warga.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
"Ada 32 KK di tiga desa (yang terdampak). Kemarin itu, 16 KK itu di Medewi dan di Pulukan. Kemudian, yang tadi malam di Banjar Pasar Desa Pekutatan di Jembatan Pekutatan itu barusan ada 16 KK," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jembrana, I Gusti Ngurah Darma Putra, saat dihubungi, Sabtu (16/1).
Ia menerangkan, dampak akibat banjir bandang ada dua rumah warga yang rusak di Desa Medewi. Kemudian, beberapa rumah warga ada yang terendam serta alat-alat dapur terbawa arus air. Selain, itu beberapa rumah warga juga dimasuki lumpur.
"Kalau kerusakan rumah, yang kemarin dua rumah di Medewi. Kemudian, di pulukan ada dua tapi cuma lumpur yang masuk ke kamar. Yang tadi malam, di Desa Pekutatan di Jembatan itu ada 16 KK terendam beberapa meter," jelasnya.
Ia menyampaikan, terjadinya banjir bandang itu karena curah hujan yang cukup tinggi di pegunungan dan di hutan di daerah tersebut. Sehingga, air meluap di sungai daerah itu.
"Deras hujan di pegunungan yang tidak berhenti. Belum, bisa kami hitung untuk kerugian dan kami harus bekerjasama dengan PU," ujarnya.
Sementara, untuk warga yang terdampak ada sebagian yang mengungsi ke rumah keluarganya. Selain, itu dari Dinas Sosial dan BPBD Jembarana, Bali, juga menyiapkan dua tenda untuk warga yang terdampak.
"Kami prioritaskan dulu keselamatan warga dan juga untuk mengungsikan dan bantu warga membersihkan lumpur di rumahnya. Saat ini, kondisi air tentu dibandingkan kemarin tanpa batang-batang pohon. Tapi airnya tidak terlalu tinggi sudah agak surut dibandingkan kemarin," ujar Darma.
Baca juga:
TNI Kerahkan Prajurit hingga Alutsista Tangani Banjir di Kalsel
Penjelasan BPPT Terkait Cuaca hingga Banjir di Kalimantan Selatan
Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan Kalsel
3.571 Rumah di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan Terendam Banjir
Hari Ketiga Banjir Kalimantan Selatan, Air Makin Naik Meski Tak Hujan