Banjir bandang di Sumbar, 3 warga Tanah Datar tewas dan 1 hilang
Bencana banjir bandang melanda Desa Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menewaskan 3 orang warga, Jumat (12/10) dini hari. Sejumlah rumah rusak terkena terjangan air berlumpur dan satu warga lainnya dilaporkan masih hilang.
Bencana banjir bandang melanda Desa Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menewaskan 3 orang warga, Jumat (12/10) dini hari. Sejumlah rumah rusak terkena terjangan air berlumpur dan satu warga lainnya dilaporkan masih hilang.
"Ada 3 korban meninggal dunia, luka berat dan ringan ada 6 orang. Mereka ditemukan ada yang di rumah dan ada juga di luar," ujar Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha saat dihubungi merdeka.com.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana bentuk bebatuan di Situs Batu Panjang? Pengunjung bisa menyaksikan bentuk bebatuan yang menjulang tinggi, berbentuk pipih dan berbaring.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
Bayuaji menyebutkan, saat ini masih ada seorang bapak-bapak bernama Buyung yang masih hilang akibat banjir bandang tersebut. Tidak ada sekolah dan rumah ibadah yang terdampak banjir tersebut.
"Yang rusak beberapa rumah warga semi permanen dan ada juga permanen," kata Bayuaji.
Dia menjelaskan, banjir tersebut diakibatkan curah hujan yang tinggi dan baru kali ini terjadi. Hujan terjadi selama 2 hari, kemudian air melimpah dan membawa material batu dari daratan tinggi dan persawahan yang kosong.
"Saat ini korban yang hilang masih kita cari bersama tim Basarnas. Personel di lapangan juga membantu korban yang terdampak banjir ini, sedangkan korban meninggal telah dievakuasi," kata Bayuaji.
Baca juga:
Badan Geologi ESDM kaji 4 lokasi aman untuk proses rekonstruksi Palu
Menteri Jonan usul penataan ulang pemukiman hindari korban jiwa besar akibat bencana
Pemerintah ingatkan Pemda susun tata ruang dan pembangunan aman dari bencana
Kekompakan warga Spanyol gotong-royong bersihkan lumpur usai banjir bandang
Badai Michael disebut bencana terburuk dalam 100 tahun
Indonesia banjir pujian di pertemuan IMF-World Bank
Arcandra sebut pasokan listrik Palu pasca gempa mendekati normal