Banjir Bandang NTT, PMI Solo Kirim Bantuan Tenaga Medis
Ia mengatakan untuk saat ini tenaga medis sangat dibutuhkan bagi korban bencana alam di NTT. Hal tersebut didasari kondisi lokasi kejadian yang parah dan butuh penanganan bagi warga terdampak bencana alam.
Palang Merah Indonesia Cabang Surakarta (PMI Solo), mengirimkan bantuan tenaga medis ke lokasi banjir bandang Flores Timur dan Lembata Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka akan diberangkatkan untuk membantu korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang, Rabu (7/6) subuh.
"PMI Solo berkomitmen untuk membantu saudara kita yang menjadi korban bencana di NTT. Kami mengirimkan tenaga medis untuk membantu menangani korban tanah longsor dan banjir disana," ujar Sekretaris yang juga CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto, Selasa (6/4).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
Sumartono menyampaikan, ada 5 orang tenaga medis yang kita kirimkan ke NTT. Mereka berangkat berkoordinasi dengan PMI Pusat dan PMI Jawa Tengah. Kelima tenaga medis tersebut terdiri dari seorang dokter, 2 perawat, 1 apoteker, dan seorang bidan. Tenaga medis tersebut akan diberangkatkan bersama dengan PMI Provinsi Jawa Tengah, Rabu (7/4) pukul 04.00 Wib.
"Kami juga mengirim bantuan yang dibutuhkan korban bencana alam, termasuk tenaga medis," kata dia.
Ia mengatakan untuk saat ini tenaga medis sangat dibutuhkan bagi korban bencana alam di NTT. Hal tersebut didasari kondisi lokasi kejadian yang parah dan butuh penanganan bagi warga terdampak bencana alam.
"Pengiriman tenaga medis ini sudah sesuai koordinasi dengan PMI pusat melalui PMI Provinsi Jawa Tengah untuk berangkat ke NTT," katanya.
Saat ini, lanjut Sumartono, PMI Solo, mempunyai tenaga medis dalam jumlah yang mencukupi. Dengan dikirimnya 5 orang tenaga medis ke NTT ini, dipastikannya tidak akan mengganggu pelayanan di kantor PMI Solo. Selain tenaga media, dikatakan Sumartono, pihaknya juga siap mengirimkan relawan.
"Kami siap mengirimkan relawan juga jika dibutuhkan. Kita lihat dulu, situasi corona saat ini kita tidak bisa leluasa mengirimkan relawan," tutup dia.
Baca juga:
2.019 KK Mengungsi akibat Bencana di NTT
Pencarian Korban Bencana NTT Terkendala Peralatan
Strategi Doni Monardo Putus Mata Rantai Covid-19 di Tengah Bencana NTT
Bupati Sumba Timur: Bendungan Kambaniru Jebol, Kondisinya Rusak Berat
PLN Kerahkan 413 Personil Pulihkan Listrik di NTT
Update Bencana NTT: 117 Orang Meninggal Dunia, 76 Masih Hilang