Banjir Kalsel, 1.492 Warga Tapin Mengungsi
Sebelumnya, Jalan utama lintas kabupaten di Tanah Laut, Kalimantan Selatan terputus akibat banjir yang terus meninggi pada Kamis siang.
Sebanyak 1.492 warga Tapin, Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kalimantan Selatan mengungsi akibat banjir yang mengepung kawasan tersebut.
"Pengungsi sudah ada 250 orang lebih, dan saat ini tahap evakuasi masih terus berlanjut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Said Abdul Nasir, Kamis (14/1) di Tapin.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
Mereka dievakuasi ke Musala Faturrahman dan rumah warga setempat yang diperkirakan masih aman dari banjir.
"Saat ini, ketinggian air berkisar 150 cm, dan belum ada laporan korban jiwa," kata Said Abdul Nasir.
Sementara itu Kapolres Tapin, AKBP Pipit Subiyanto mengatakan tim gabungan TNI, Polri, pemerintah daerah dan sukarelawan fokus untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
"Tim gabungan tengah melakukan pendataan korban terdampak banjir, mengevakuasi korban, mendirikan dapur umum, membagikan makanan dan pakaian serta menyediakan tempat pengungsian," katanya.
"Debit air sedikit turun, semoga tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi," tambah Kasi Intel Kodim 1010 Rantau, Kapten (Inf) Waloyo. Seperti diberitakan Antara.
Jalur Utama Lintas Kabupaten di Tanah Laut Terputus
Sebelumnya, Jalan utama lintas kabupaten di Tanah Laut, Kalimantan Selatan terputus akibat banjir yang terus meninggi pada Kamis siang.
"Bagi pengguna jalan dari arah Banjarmasin atau Banjarbaru menuju Pelaihari kami imbau untuk tidak melintas dulu karena tingginya debit air," kata Kasat Lantas Polres Tanah Laut, Polda Kalsel AKP M Taufiq Qurahman SIK.
Air dengan ketinggian mencapai satu meter menggenangi Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati yang merupakan titik perbatasan Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Sedangkan Desa Gunung Raja, Kecamatan Tambang Ulang menuju arah Pelaihari, banjir juga semakin tinggi sehingga arus lalu lintas lumpuh total. Termasuk di Kelurahan Angsau di Kecamatan Pelaihari juga terjadi genangan air di jalan raya.
Selain melakukan pengaturan arus lalu lintas di jalur alternatif, anggota Satlantas Polres Tanah Laut juga fokus membantu proses evakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Diakui Taufiq, sampai hari ini masih ada sejumlah warga yang masih bertahan di rumahnya meski sejak beberapa hari lalu sudah diimbau untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
"Banyak rumah warga yang sudah hampir tenggelam, jadi sangat berbahaya jika tetap masih bertahan," jelasnya.
Apalagi saat ini hujan terus saja mengguyur wilayah tersebut sehingga debit air semakin meninggi dan dipastikan tidak akan surut dalam waktu dekat.
"Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan sudah mendirikan dapur umum dan tenda pengungsian. Kami juga menyalurkan bantuan sembako dari rumah ke rumah untuk warga terdampak banjir," timpal Taufiq.
Baca juga:
Jalan Nasional di Kalimantan Selatan Putus Diterjang Banjir
Terjebak Banjir, Dua Pemancing Harus Dievakuasi dari Sungai Progo
10 RT di Jakarta Terendam Banjir Hari Ini
Debit Air Sungai di Jateng Mengganas, Sejumlah Tempat Merasakan Dampak Ini
Satu Keluarga Terjebak Banjir di Lokasi Wisata Serdang Bedagai, Begini Kronologinya