Banyak Korban Tertarik dengan Penawaran Fasilitas Perumahan Syariah Fiktif
Puluhan orang tertipu pengembang perumahan Multazam Islamic Residence (MIR) di Sidoarjo. Mereka mengaku tergiur membeli unit rumah di MIR bukan karena masalah harga, namun logo 'wisata hati' dan fasilitas yang dijanjikan.
Puluhan orang tertipu pengembang perumahan Multazam Islamic Residence (MIR) di Sidoarjo. Mereka mengaku tergiur membeli unit rumah di MIR bukan karena masalah harga, namun logo 'wisata hati' dan fasilitas yang dijanjikan.
Setidaknya ada 32 orang yang telah tertipu pengembang perumahan tersebut. Kerugian yang diderita oleh puluhan korban itu pun mencapai Rp51 miliar. Untuk menghimpun para korban, mereka pun membentuk paguyuban bernama Paguyuban Customer Multazam (PCM).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Mengapa Perlanja Sira begitu penting dalam perdagangan di Pesisir Timur Sumatra Utara? Untuk menghindari sulitnya pendistribusian, lahirlah "perantara" untuk mempermudah segala urusan distribusi komoditas menuju tangan pedagang yang bernama Perlanja Sira.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa saja peluang investasi di Sulut yang dibeberkan Wagub Kandouw ke investor Jepang? Peluang investasi tersebut diantaranya ekspor komoditi Sulut, investasi geothermal sebagai energi terbarukan, transformasi digital pariwisata, industri perikanan serta pengembangan kapasitas SMK dalam menyiapkan tenaga kerja profesional untuk siap bekerja di sektor industri di Jepang.
Bendahara PCM Tony Aries yang juga merupakan korban menceritakan, awalnya ia mengetahui MIR ini dari brosur yang diedarkan saat ada pameran di mal-mal di Surabaya. Saat itu, ia tertarik dengan adanya konsep perumahan syariah yang tertera dalam brosur. Selain itu, fasilitas yang dijanjikan pun juga cukup menarik hati.
"Kalau soal harga, dia (MIR) lebih mahal dari perumahan lain saat itu. Jadi bukan persoalan harga. Tapi fasilitas yang dijanjikan juga bagus," ujarnya, Selasa (7/1).
Ia lantas mencontohkan, perumahan itu nantinya akan memiliki sistem pengelolaan air sendiri. Selain itu, pengembang juga menjanjikan adanya fasilitas rumah hafiz, dan lain sebagainya.
Tidak melulu soal fasilitas, Tony mengakui, ada hal lain yang membuat para customer perumahan tersebut menjadi yakin dengan pengembang yaitu tercantum logo 'wisata hati' yang selama ini identik dikenal sebagai jargon milik ustaz Yusuf Mansur dalam brosur.
Para customer pun semakin yakin, lantaran pada 2017, pengembang perumahan membuat pameran atau expo dengan mengundang ustaz Yusuf Mansur. Namun sayang, hingga saat acara itu selesai, sang ustaz tidak pernah hadir, meski sudah ada baliho besar dengan gambar ustaz Yusuf Mansur.
"Sejak awal (pengembang) tidak pernah menjelaskan, apakah dengan adanya logo (wisata hati) itu, ada kerja sama dengan Ustaz Yusuf atau tidak. Tapi yang jelas, saat pameran pada 2017, Ustaz Yusuf tidak hadir. Saya juga tidak nanya waktu itu kenapa tidak hadir," tegasnya.
Namun keyakinan itu mulai berubah saat tahun demi tahun sejak 2016 lalu, tidak ada progres pembangunan rumah. Beberapa customer pun mulai curiga dengan pengembang perumahan. Kecurigaan ini pun terwujud, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Tidak ada progres pembangunan sama sekali. Padahal, harusnya sudah mulai ada pembangunan. Awalnya sih ada progres, seperti pembangunan jalan paving. Namun setelah itu berhenti tidak ada kelanjutannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya membongkar kasus penipuan dan penggelapan dengan modus menawarkan perumahan syariah. Sebanyak 32 orang menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp51 miliar.
"Saat ini kita sudah periksa 32 korban, dengan kerugiannya mencapai Rp51 milliar," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Senin (6/1).
Sandi menjelaskan, modus pelaku untuk memperlancarkan aksinya, mereka menawarkan rumah dengan harga murah, hingga tidak perlu menggunakan KPR. Selain itu, para pelaku juga menjanjikan kepada para korban tidak ada pengecekan bank (BI checking) saat pengajuan aplikasi kredit.
"Katanya rumah ini harga murah, tidak pakai riba, tidak pakai bunga bank, tidak perlu checking bank, tidak perlu KPR. Jadi semua nuansa syariah sehingga masyarakat tertarik, mereka tawarkan ya 100 persen murni syariah, tanpa BI checking, tanpa denda, tanpa sita," kata Sandi.
Properti yang ditawarkan pelaku yakni perumahan Multazam Islamic Residence yang letaknya berada di Desa Kalanganyar, Sedati, Sidoarjo. Pelaku menjanjikan rumah kepada nasabah akan dibangun pada tahun 2016 lalu. Namun hingga pelaku ditangkap, rumah yang dijanjikan tidak kunjung dibangun.
"Saat ini kami menetapkan satu tersangka yakni M. Sidiq sebagai Direktur Utama. Perumahan multazam Islamic Residence dibawah naungan pengembang PT Cahaya Mentari Pratama," bebernya.
Baca juga:
Polisi Lacak Jejak Digital Artis dan Penyanyi Diduga Terlibat Investasi Ilegal
Kasus Perumahan Fiktif Berkedok Syariah 'Catut' Nama Yusuf Mansur
Sejumlah Artis Diduga Terlibat dan Nikmati Hasil Investasi Ilegal PT Kam & Kam
Korban Investasi Ilegal PT Kam & Kam Masih Berharap Dapat Hadiah yang Dijanjikan
Bongkar Investasi Ilegal, Polda Jatim Sita Uang Rp50 Miliar
Polisi Sebut Masalah Anggota DPRD Pekanbaru Soal Bisnis Apartemen Berakhir Mediasi