Baru Sehari Kenalan di FB, 3 ABG Perkosa Siswi SMA
Baru kenalan sehari di media sosial Facebook, tiga anak baru gede, AN (18), FE (17) dan BB (17) nekat memperkosa siswi SMA di Palembang berinisial AS (16) secara bergilir. Usai melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku dipergoki warga.
Baru kenalan sehari di media sosial Facebook, tiga anak baru gede, AN (18), FE (17) dan BB (17) nekat memperkosa siswi SMA di Palembang berinisial AS (16) secara bergilir. Usai melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku dipergoki warga.
Salah satu pelaku berkenalan dengan korban di FB pada Minggu (25/2) lalu. Kemudian, mereka sepakat bertemu di suatu tempat untuk berkenalan dan mengobrol secara langsung.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Kapan perubahan dalam interaksi seksual menjadi tanda selingkuh? Perubahan dalam interaksi seksual, baik berupa penurunan maupun peningkatan yang tidak biasa, dapat menjadi indikasi adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan. Apabila pasangan tiba-tiba menunjukkan kurangnya minat atau sebaliknya, menunjukkan gairah yang berlebihan, ini bisa menjadi petunjuk adanya orang ketiga.
Kemudian, korban menemui tersangka AN di rumah kontrakannya di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Senin (25/2) sore. Di situ, korban ditinggal sendirian karena tersangka pamit untuk bermain futsal.
Lalu, tersangka mengajak dua temannya ke rumah menemui korban. Di dalam kamar ketiga tersangka memperkosa korban secara bergiliran.
Usai kejadian, warga bersama orangtua korban memergoki mereka. Saat itu, korban tergeletak di atas kasur dengan kondisi tanpa mengenakan pakaian. Ketiga tersangka pun menjadi bulan-bulanan massa sebelum diserahkan ke kantor polisi.
Tersangka AN berdalih terpikat dengan tubuh korban saat berada di dalam kamar. Dia menyebut korban sendiri yang mengajaknya berhubungan badan.
"Saya sudah menolak, tapi dia tidak mau pulang. Akhirnya, kami ajak (berhubungan badan) ramai-ramai," ungkap tersangka AN di Mapolresta Palembang, Selasa (26/2).
Tersangka BB mengaku tidak ikut memperkosa korban. Dia berperan hanya meremas payudara siswi SMA itu saat tersangka lain menyetubuhinya. "Saya tidak ikutan, cuma pegang dadanya saja," kata BB.
Sementara itu, ibu korban, EL (55) mengatakan, keberadaan anaknya di rumah kontrakan tersangka diketahui dari temannya. Dia pun memutuskan mendatangi lokasi dengan mengajak warga sekitar.
"Saya curiga kenapa sampai habis Magrib anak saya tidak pulang. Ternyata anak saya diperkosa tiga anak itu," kata EL.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, ketiga tersangka masih diperiksa atas tuduhan berbuat cabul. Ketiganya masih berstatus pelajar SMA di Palembang.
"Masih kita periksa. Untuk laporan awal mereka telah berbuat cabul kepada korban yang baru dikenal melalui FB," pungkasnya.
Baca juga:
Bermodus Pacaran, Kadir Setubuhi Bocah SD di Lahan Kosong Hingga Toilet
Keganjilan Kasus Perampokan dan Pemerkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir
Disiksa dan Dipaksa Mengaku Pemerkosa Bidan di Ogan Ilir, Buruh Lapor Polisi
KPAI Harap 1 Keluarga Pelaku Pencabulan di Lampung Dihukum Berat
Reaksi Gadis yang Jadi Budak Seks Ayah & Saudara Kandung Bertemu Kapolres Tanggamus
Begini Kejinya Gadis Disabilitas Jadi Budak Seks Ayah & Saudara Kandung