Bawa sabu di selangkangan, 2 penumpang Lion ditangkap di Kualanamu
Mereka tertangkap lantaran gelagatnya mencurigakan.
Upaya pengiriman sabu-sabu via Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, kembali digagalkan, Minggu (14/8) pagi. Dua calon penumpang tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, ditangkap setelah kedapatan membawa 1.802 gram sabu-sabu.
Dua orang yang diamankan yaitu Moch Kuasairin (33) asal Banjarmasin dan Nopri (28) asal Kendari. Mereka merupakan calon penumpang pesawat Lion Air JT 397 tujuan Bandara Soekarno-Hatta.
"Mereka rencananya berangkat pukul 07.30 WIB. Tadi kita amankan pada pukul 06.30 WIB," kata Kuswadi, Kepala Keamanan Bandara Kualanamu.
Kuasairin dan Nopri ditangkap setelah petugas di security check point (SCP) curiga melihat gerak-gerik keduanya. Mereka diperiksa. Benar saja dari selangkangan Kuasairin dan Nopri ditemukan total 1.802 gram sabu-sabu.
"Satu membawa 893 gram sabu, yang satu lagi membawa 909 gram sabu-sabu," rinci Kuswadi.
Kedua pelaku sebenarnya berangkat bersama lima orang lainnya. Namun mereka dibolehkan terbang karena petugas tidak menemukan bukti keterlibatannya. Untuk pengembangan lebih lanjut, kedua pelaku akan diserahkan ke polisi.
"Sebentar lagi kami serahkan ke Satuan Reserse Narkoba Polres Deli Serdang," tutup Kuswadi.
Baca juga:
BNN bongkar laboratorium pembuatan sabu-sabu di Lhokseumawe
Hasil tes urine, Ketua DPRD Sarolangun & 7 temannya positif narkoba
BNN sebut Jakarta urutan 1 penyalahgunaan narkoba, Jabar nomor 6
Polda Jateng tangkap pengedar sabu jaringan Lapas Nusakambangan
Ketua DPRD dari PDIP digerebek usai pesta sabu di rumah
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kenapa "Gerbang Neraka" disebut demikian? Julukan "gerbang neraka" disematkan warga lokal karena ngerinya sejarah tempat ini.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.