Begini Alasan Polda Metro Ambil Diskresi Loloskan Pemudik Jebol Pos Kedungwaringin
Karena kondisi tersebutlah, lanjut Sambodo, menjadi alasan pihaknya mengambil langkah diskresi untuk meloloskan para pemudik. Walaupun di depannya masih banyak pos penyekatan-penyekatan lainnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkap alasan pihaknya memberikan diskresi dengan meloloskan para pemudik sepeda motor dari pos penyekatan Kedung Waringin. Lantaran membuat kerumunan yang membahayakan para pemudik.
Terlebih, ada beberapa dari kerumunan para pemudik yang membawa anak bayi namun tetap memaksa untuk berangkat mudik dan tak mau diputar balik oleh petugas di pos penyekatan.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang membuat video viral tentang wanita di kereta LRT? Baru-baru ini tengah viral video yang dibagikan oleh akun TikTok @bobprass.Dalam video itu, ia menceritakan seorang wanita yang harus berjalan ditopang tongkat yang hendak menaiki kereta.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
"Ketika laksanakan penyekatan banyak masyarakat yang tetap memaksa untuk bisa mudik, bisa lolos mereka juga tidak mau kita putar balik. Sehingga timbulkan kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri. Lagipula banyak pemudik dari mereka yang bawa anak bayi dan sebagainya," kata Sambodo kepada wartawan, Selasa (11/5).
Karena kondisi tersebutlah, lanjut Sambodo, menjadi alasan pihaknya mengambil langkah diskresi untuk meloloskan para pemudik. Walaupun di depannya masih banyak pos penyekatan-penyekatan lainnya.
"Oleh sebab itu kami lakukan diskresi oleh kepolisian untuk kemudian secara bertahap membuka penyekatan untuk kemudian mereka bisa lolos hanya sekedar untuk memecah kerumunan," ujarnya.
Meski diloloskan, Sambodo mengatakan para pemudik tetap akan melewati penyekatan di wilayah berikutnya. Sehingga, pemudik tak bisa serta merta terus melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
"Toh kemudian tidak jauh dari Kedungwaringin gak sampai 1 km itu ada pos penyekatan Tanjung Pura di Karawang, lolos dari Karawang masuk Purwakarta masuk Subang ada lagi, masuk Indramayu ada lagi, masuk Cirebon ada lagi pos penyekatan," sebutnya.
"Bahkan ke kota mana pun ketika para pemudik itu masuk ke kota tertentu itu biasanya ada penyekatan. Itulah sebabnya kita melaksanakan penyekatan berlapis dengan 381 titik di pulau Jawa. Ini yang kita lakukan," tambahnya.
Baca juga:
Mudik Dilarang, Pemerintah Ajak Belanja Online untuk Keluarga di Kampung Halaman
Satgas Covid-19 Ingatkan Konsekuensi Hukum Warga Penerobos Pos Penyekatan Mudik
Pimpinan DPR Minta Aparat Tegas Terhadap Pemudik
Antisipasi Lonjakan Kasus Usai Lebaran, Ganjar Minta RS Buka Kembali ICU Covid-19
Polisi Minta Pemudik Patuhi Aturan Tak Menerobos Penyekatan di Kedungwaringin Bekasi