Begini cara mucikari prostitusi online di Bandung gaet pelanggan
Transaksi dilakukan dengan para gadis yang dipesan ketika sudah berada di hotel.
Andi Rohendi (20), Ridla Rapika (29) dan Indra Cakra (33) tak berkutik ketika jajaran Reskrim Polrestabes Bandung bersama Polsek Cinambo membekuknya di salah satu hotel Jalan Asia Afrika Bandung, Selasa (28/4) malam. Ketiganya merupakan jaringan penyedia pekerja seks secara online.
Apa pengakuan tersangka selama menjalankan bisnis esek-esek tersebut?
Dengan tangan diborgol, Andi mengaku, memiliki 15 wanita beragam usia untuk disewakan kepada pria hidung belang. Dia memanfaatkan fasilitas grup BlackBerry Messanger untuk berjualan. Wanita itu dipasang di foto disertakan tarif sewa.
Bagi yang ingin bertransaksi, pelanggan bisa menghubunginya via BBM. Dia meminta uang muka terlebih dulu yang besarannya mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
"Setelah ditunjukkan, baru kami bertransaksi. Nanti di tempat kencannya, pelanggan membayar langsung ke wanita yang dikencaninya," kata Andi di Mapolrestabes Bandung, Rabu (29/4).
Tersangka Indra menjalankan cara yang sama dengan Andi. Dia memanfaatkan jejaring sosial Tagged dan BBM untuk berinteraksi. Bagi yang ingin memesan, tinggal menunjukkan bukti pemesanan hotel. Hal itu dilakukan setelah pelanggan sepakat harga jasa wanita yang akan dikencaninya.
"Kalau fix dan bener pelanggan sudah di hotel, saya kirim wanitanya. Nanti transaksinya di hotel di depan wanitanya langsung," terangnya.
Hotel dipilih lantaran alasan keamanan. Dia menolak jika pelanggan harus mengajak ke rumah/kontrakan/kos atau tempat tinggal lainnya.
Disinggung penghasilan, dia berdalih tak begitu banyak. Dia menyebut praktik tersebut sudah mulai menjamur di Kota Bandung. Dia pun mengaku hanya mampu bertransaksi satu kali setiap bulannya.
"Memang banyak saingan. Contohnya Saritem aja, germonya juga banyak. Hanya saja kalau online itu pakai jasa delivery. Banyak yang lebih murah makanya kita main di harga dan itu juga tergantung kesepakatan ceweknya," terangnya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Ngajib menambahkan, dari tiga tersangka terkumpul 50 pekerja seks yang usianya masih terbilang muda, yakni 18-25 tahun. "Untuk tarif ini ada di kisaran Rp 1,5 sampai Rp 3 juta untuk yang short time. Kalau longtime mencapai Rp5 juta," ucap Ngajib.
Baca juga:
Tarif long time prostitusi online di Bandung dibanderol Rp 5 juta
Prostitusi online di Bandung sudah beroperasi dua tahun
Polisi bongkar prostitusi online di Kota Bandung
Sepak terjang Papi Mike jajakan karyawati via online
Polisi bongkar prostitusi karyawati online Papi Mike
Ini cara Papi Mike tawarkan PSK mahasiswi & karyawati lewat online
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan video gang permukiman padat penduduk di Bandung diunggah? Merujuk kanal Youtube Walking Stories, Jumat (8/3), pintu masuk menuju permukiman padat penduduk di tengah Kota Bandung ini kondisinya menurun tajam.
-
Di mana asal muasal pelat nomor D di Bandung? Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelat nomor D berasal dari tim pasukan Inggris berkode huruf D yang pernah menguasai daerah ibu kota Priangan.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.