Bekas anggota polisi jadi dalang curanmor di Riau
Tersangka merupakan residivis dan juga pernah terlibat kasus perampasan.
Tim Opsnal Polsek Tampan berhasil menciduk lima orang kawanan pencurian sepeda motor malang melintang di sejumlah kabupaten di Riau. Komplotan ini ternyata didalangi oleh bekas anggota Polri dipecat pernah bertugas di Mapolresta Pekanbaru pada 2006.
Menurut Kapolsek Tampan, AKP Ari Setiawan, pihaknya menyita sepuluh unit kendaraan roda dua hasil curian sebagai barang bukti kawanan ini.
"Kelima tersangka diamankan dari beberapa lokasi di Pekanbaru. Identitas mereka adalah Iwan, Dedi, Ibud, Suhendri dan Santoso. Dari Iwan, disita tiga unit ranmor, lalu dikembangkan dan menangkap Dedi serta Ibud. Berikutnya Suhendri dan terakhir Santoso dengan barang bukti 6 unit Ranmor," kata Ari kepada merdeka.com, Rabu (17/6).
Tersangka Suhendri merupakan residivis kasus sama. Di kakinya ada bekas tembakan karena dulu pernah ditangkap dan berusaha melarikan diri.
"Dia inilah otak dari lima kawanan mereka. Dia juga mantan anggota polisi yang sudah di PDTH (pemecatan dengan tidak hormat) tahun 2006 lalu," ucap Ari.
Menurut Ari, kawanan ini telah puluhan kali beraksi. Mayoritas di wilayah hukum Polsek Bukit Raya. Dalam aksinya, kawanan ini mencuri sepeda motor menggunakan kunci T. Hasil curian dijual ke Kabupaten Kampar dan Siak.
Sementara itu, Menurut Kanit Reskrim Polsek Tampan Herman Pelani, tersangka Suhendri juga pernah terlibat kasus pencurian disertai pemberatan (Curat). "Dia juga pernah terlibat kasus perampasan dengan korban anak-anak di Jalan Serayu," kata Herman.
Setelah meringkus kelimanya, Polsek Tampan kini tengah mengejar pelaku lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Salah satunya berinisial UC. Dia juga pemeran utama dalam kawanan ini. Kuat dugaan mereka adalah spesialis curanmor antar kabupaten," ujar Herman.
Dari sepuluh unit motor disita, petugas sudah mengidentifikasi pemiliknya. Sedangkan enam lainnya, masih di cek nomor rangka serta nomor mesinnya. "Kita duga masih ada kendaraan lainnya. Kita masih kumpulkan semua, sesuai keterangan para tersangka," tambah Herman.
Adapun kuda besi disita adalah Yamaha Vixion putih, Yamaha Mio warna Hijau, motor China merek Juve, Yamaha Vixion hitam, Honda Beat hitam, Honda Blade hitam orange, Honda Beat putih, tiga unit Honda Beat hitam, dan Honda Scoopy merah.
Menurut Herman, kawanan ini diduga adalah pelaku curanmor spesialis motor sport, otomatis, dan bebek. "Mereka cukup licin dan mahir melarikan diri. Rata-rata motor itu dijual kepada penadah seharga Rp 2 juta," imbuh Herman.