Belajar Ngaji dari Balik Jeruji Besi
Suasana berbeda dari biasanya tampak di Lapas Kelas IIB Lumajang. Para warga binaan kini disibukkan dengan kegiatan tadarus Alquran sejak pagi hari.
Suasana berbeda dari biasanya tampak di Lapas Kelas IIB Lumajang. Para warga binaan kini disibukkan dengan kegiatan tadarus Alquran sejak pagi hari.
Lapas yang juga mengusung konsep pesantren dengan nama At-Taubah ini, setiap harinya sibuk oleh kegiatan warga binaan yang ingin menjadi insan lebih baik lewat belajar agama.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Selama bulan suci Ramadan, antusiasme warga binaan penuh semangat dalam belajar melantunkan ayat suci Alquran. Kegiatan mereka dipusatkan di sebuah musala kecil berukuran sekitar 6x4 meter di dalam Lapas.
Mereka terlihat khidmat dan khusyu belajar tahsin Alquran untuk memperbaiki dan meningkatkan bacaan.
Sadarkan DIri Nilai Kehidupan
Selain mengaji, ratusan warga binaan yang ikut program pesantren ini juga mendapat pengetahuan keagamaan lain lewat kajian serta pendalam akidah.
Dengan harapan, dosa-dosa dan kesalahan di masa lalu yang mereka perbuat bisa diampuni oleh Allah serta bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Faris, salah seorang warga binaan mengaku senang dengan aktivitas keagamaan yang disediakan oleh pihak lapas. Menurutnya, dengan ngaji sambil menjalani masa hukuman kurungan ini menyadarkan dirinya akan aturan dan pedoman nilai-nilai kehidupan.
"Ketika kami disentuh dengan ujian seperti ini masuk lapas, kami diingatkan melalui program pesantren ini mengenai nilai-nilai syariat. Belajarnya baca Alquran, tartil, majelis taklim. Pelajaran yang saya dapat paling tidak bisa merubah watak kami menjadi lebih baik," ujarnya pada Jumat (7/4).
Abdul Wahid, salah seorang pengajar mengatakan, materi-materi yang diajarkan kepada para warga binaan diharapkan bisa bermanfaat dan menjadi bekal ke depan bagi mereka apabila sudah bebas dan menjalani kehidupan bermasyarakat kembali.
"Yang kami ajarkan yang utama agar bisa mengetahui tentang membaca Alquran, tartil, dan tilawah," katanya.
Ada 105 Warga Binaan
Sementara itu, Kasubsi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas II B Lumajang, Endra Suwartono mengatakan, program tersebut sudah berjalan hampir 2 tahun dengan berkolaborasi bersama pihak Kementerian Agama.
Menurutnya, ada sebanyak 105 warga binaan yang mengikuti program pesantren ini dengan kualifikasi tertentu. Yakni warga binaan yang telah menjalani setengah dari masa hukuman.
Selain mengaji, aktivitas tambahan di bukan ramadan ini yakni digelarnya tarawih dan tadarus bersama.
"Ada 105 warga binaan yang mengikuti program pesantren ini. Kegiatannya setiap hari kecuali hari Minggu. Kalau di bukan Ramadan ini kegiatan dimulai dari jam 9 sampai jam 11. Sama seperti biasanya cuma jam belajarnya sedikit dikurangi mengingat mereka sedang menjalankan puasa," jelasnya.
Adanya penerapan model pesantren ini, pihak lapas berharap warga binaan bisa menjadi insan yang lebih baik ketika sudah selesai menjalani masa hukuman.
(mdk/rnd)