Belasan mahasiswa Kebidanan di Rangkasbitung keracunan makanan
"Kami beruntung cepat mendapat pengobatan medis setelah mengalami demam, pusing dan muntah," kata Maelani.
Belasan mahasiswa Poltekkes Kebidanan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, keracunan sehingga mendapat pengobatan medis secara intensif di rumah sakit setempat.
"Kami beruntung cepat mendapat pengobatan medis setelah mengalami demam, pusing dan muntah," kata Maelani, seorang mahasiswa Poltekes Kebidanan saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Rabu (07/01).
Seperti diberitakan Antara, dia mengatakan peristiwa keracunan itu diduga dari konsumsi makanan yang disediakan pihak asrama kampus Poltekkes Kebidanan setempat.
Mereka menyantap makanan, Selasa(6/1) siang hari, namun tidak lama kemudian mereka mengalami pusing, demam dan muntah.
Karena itu, seluruh mahasiswa yang mengonsumsi makanan tersebut mendapat pengobatan medis pihak kampus. Selain itu juga dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sebagian lainnya, kata dia, mahasiswa dibawa oleh orangtuanya ke rumah sakit Cilegon. "Kami tidak menyangka makanan itu terkontaminasi bakteri sehingga menimbulkan mahasiswa keracunan," katanya.
Ia mengaku kondisinya kini mulai membaik setelah dirawat seharian. Namun dokter ruangan IGD RSUD Adjidarmo menyarankan rawat inap. Sebab dalam diagnosanya mengalami infeksi pada bagian lambung.
"Kami berharap semua mahasiswa yang keracunan bisa kembali sembuh dan bisa belajar lagi," ujarnya.
Mamat, seorang pegawai Poltekes Kebidanan Rangkasbitung mengatakan saat ini pihaknya belum memastikan penyebab keracunan itu.
Saat ini, jumlah mahasiswa yang tertular bakteri dugaan dari makanan mencapai 18 orang. Karena itu, petugas medis mengambil sample makanan dan air minum untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium.
"Kami kali pertama mahasiswa di asrama mengalami keracunan, padahal sejak tahun 1980-an hingga kini belum pernah terjadi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman mengatakan pihaknya menerjunkan tim gerak cepat untuk memberikan pertolongan medis kepada mahasiswa Poltekes Kebidanan Rangkasbitung.
"Semua penderita keracunan makanan itu bisa ditangani dengan baik dan tidak ada korban jiwa," katanya.