Belasan Nisan di TPU Giriloyo Karet Magelang Diduga Dirusak Orang
Perusakan nisan terjadi di Tempat Pemakaman Umum Giriloyo Karet Kota Magelang, Jawa Tengah. Belasan nisan berbentuk salib dirusak orang tidak dikenal. Seorang penjaga sekaligus petugas kebersihan TPU Giriloyo, Mulyono menuturkan nisan makam yang dirusak tersebar di empat blok makam, yaitu A1, A2, B1 dan B2.
Belasan nisan di Tempat Pemakaman Umum Giriloyo Karet Kota Magelang, Jawa Tengah rusak. Diduga belasan nisan berbentuk salib itu dirusak orang tidak dikenal.
Seorang penjaga sekaligus petugas kebersihan TPU Giriloyo, Mulyono menuturkan nisan makam yang dirusak tersebar di empat blok makam, yaitu A1, A2, B1 dan B2.
-
Bunga apa yang sedang mekar di Magelang? Pada akhir Oktober ini, bunga tabebuya bermekaran di beberapa sudut Kota Magelang.
-
Kenapa tabebuya ditanam di Magelang? Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
-
Apa yang ditemukan selama penggalian di situs makam? Selama proses penggalian makam ditemukan lebih dari 430 jasad.
-
Dimana letak Mata Air Abadi yang melimpah di Magelang? Di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, terdapat sebuah mata air abadi yang sumber airnya melimpah dan jernih.
-
Dimana letak Makam Kembang Kuning? Ereveld (makam untuk orang Belanda) Kembang Kuning adalah salah satu kompleks pemakaman termegah di Kota Surabaya, Jawa Timur.
-
Siapa yang dimakamkan di Makam Kembang Kuning? Kompleks makam ini sebelumnya diperuntukkan untuk warga negara Belanda , termasuk Eropa. Pada perkembangannya, makam ini diperuntukkan bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik. Korban yang terdiri dari warga sipil maupun tentara Kerajaan Hindia Belanda dan Brigade Marinir Hindia Belanda dimakamkan di pemakaman di Surabaya.
Nisan dari bahan kayu tercabut dari makam dengan posisi kayu yang sudah terbelah tidak berbentuk. Nisan berbahan marmer hancur berkeping-keping berserak di sekitar makam.
"Jumlahnya cukup banyak, ada belasan. Nisan yang rusak memang bentuknya salib. Ada yang dicabut dan ada juga yang rusak seperti dipecah," katanya, Rabu (2/1). Dikutip dari Antara.
Dia mengaku tidak mendengar suara mencurigakan atau kejadian apapun sejak Natal lalu. Bahkan dia mengaku kaget saat berkeliling di makam yang diurusnya, terdapat nisan makam berbentuk salib yang dirusak.
Petugas kebersihan lainnya, Islamiyah menuturkan nisan makam yang dirusak rata-rata rusak parah. Bahkan ada salah satu makam yang tutup makamnya sampai dicongkel dari atas pusara, padahal terbuat dari beton.
"Saya tahunya pagi hari dan ternyata yang rusak banyak. Belum pernah terjadi sebelumnya. Saat Natal banyak yang ziarah dan nisan masih utuh," lanjutnya.
Ia menuturkan orang yang merusak kemungkinan naik melalui pagar makam yang tidak terlalu tinggi.
Kapolsek Magelang Selatan Kompol M Choirul Anwar membenarkan bahwa pihaknya mendapat laporan adanya perusakan nisan makam pada Selasa (1/1) malam, dan polisi langsung menuju tempat kejadian perkara.
"Kami langsung melakukan penyelidikan dan pendataan kerusakannya, karena malam dan area TPU cukup luas, kami melanjutkan pendataan pada Rabu pagi, hasilnya jumlah nisan makam yang rusak ada 11 buah," katanya.
Ia menyebutkan 11 nisan yang dirusak tersebut tersebar di beberapa blok dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah orang di lokasi, termasuk petugas UPT TPU Giriloyo.
Anwar menuturkan hingga kini terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif perusakan. Anwar mengklaim bahwa perusakan ini merupakan aksi vandalisme.
"Saat ini kami terus mendalami kasus vandalisme, sambil berharap jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan dikaitkan pula dengan isu-isu saat ini, seperti SARA atau Pilpres atau apapun. Pasrahkan saja ke Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang Ismudiyono menuturkan kasus ini perlu diselesaikan secara kompromi antarpihak agar tidak melebar.
"Kasus tersebut perlu diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama," katanya ketika dihubungi.
Baca juga:
Polisi Sebut Perusakan Makam di Magelang Bukan SARA Tapi Kriminal
Masuk Musim Hujan, Ratusan Makam di TPU Semper Terendam Banjir
11 Jasad kembali ditemukan di proyek Tol Depok-Antasari, 1 masih utuh
Penemuan situs pemakaman tua dari abad ke-18 di proyek kereta cepat London
Lahan hijau sedikit, peternak pelihara kambing di pemakaman
Melihat prosesi pemindahan 525 makam untuk Tol Desari