Belasan Sapi Mati Bersamaan Usai Disambar Petir di Kupang
Yusak menambahkan bahwa dengan kondisi cuaca yang seperti saat ini, masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati keluar rumah saat hujan serta petir melanda daerah itu .Sebab ia khawatir kejadian yang sama akan menimpa warga setempat.
Sebanyak 14 ekor sapi di dusun lima Kolana, Desa Bolok, Kupang Barat, Kabupaten Kupang tewas akibat tersambar petir saat hujan mengguyur desa tersebut pada Kamis pukul 15.00 wita waktu setempat.
"Iya benar, ada 14 ekor sapi yang mati diduga akibat tersambar petir bersamaan dengan hujan sore tadi," kata Camat Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Yusak A Ulin saat dikonfirmasi Antara di Kupang, Kamis (5/12).
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Di mana kejadian sambaran petir menimpa para petani? Ketiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
-
Bagaimana petani tersebut tertangkap? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi. Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Hewan purba apa yang ditemukan terjebak dalam getah pohon damar? Fosil cacing parasit laut, bagian dari cacing pita laut, ditemukan terperangkap di dalam getah pohon damar.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Ia mengatakan informasi tersebut ia peroleh saat sudah kembali dari kantornya, dan saat ini belasan ekor sapi yang tersambar petir itu masih berada di tempat kejadian peristiwa.
Yusak mengatakan bahwa belasan ekor sapi yang mati tersebut milik sejumlah warga di desa tersebut yang menggembalakan ternak sapinya dengan dilepas secara bebas.
"Saya belum dapat info lagi, apakah sejumlah ekor sapi itu akan dikubur atau mungkin dagingnya dipotong-potong untuk dibagikan kepada warga setempat," tutur dia.
Yusak menambahkan bahwa dengan kondisi cuaca yang seperti saat ini, masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati keluar rumah saat hujan serta petir melanda daerah itu .Sebab ia khawatir kejadian yang sama akan menimpa warga setempat.
Disamping itu juga ia mengimbau warga setempat agar tidak berteduh di bawah pohon jika hujan, karena jika petir menyambar akan sangat berbahaya.
"Saya harapkan warga juga berhati-hati untuk beraktivitas di musim-musim seperti ini," ujar Yusak.
Selain bencana petir menyambar belasan ekor sapi, pada saat yang sama juga satu unit rumah di desa tersebut ambruk rata tanah akibat angin puting beliung yang melanda daerah itu.
"Tadi juga ada angin puting beliung. Satu rumah yang sedang dibangun ambruk. Bersyukur tak ada korban jiwa," tambah dia.
Baca juga:
Menelepon Saat Hujan Lebat, Pemuda di NTT Tewas Tersambar Petir
Korban Sambaran Petir di Nias Selatan Bertambah Jadi 4 Nelayan
Speaker Masjid Agung Meulaboh Rusak Disambar Petir
Terima Telepon di Bawah Pohon, Pemuda di NTT Tewas Tersambar Petir
Keluarga di Tapanuli Tengah Disambar Petir, Satu Meninggal
Penjelasan Ilmiah Bahaya Berteduh di Bawah Pohon Saat Hujan