Bendungan raksasa di perbatasan Jateng dan Jabar dibangun 2016
Waduk ini bakal mengairi sawah di tiga kabupaten, meliputi Kabupaten Cilacap, Ciamis dan Banjar.
Bendungan Matenggeng yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, mulai tahun 2016 akan dibangun. Pembangunan bendungan raksasa tersebut dipastikan usai penandatanganan lembar kesepakatan percepatan pembangunan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto menjelaskan pembangunan waduk yang akan membendung Sungai Cijolang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat diharapkan bisa mengatasi persoalan kekeringan yang kerap terjadi di wilayah perbatasan kedua provinsi tersebut.
-
Apa yang dihasilkan oleh PLTA Ketenger? Selain untuk menggerakkan turbin, air dari PLTA Ketenger juga dialirkan menuju saluran irigasi untuk mengairi pertanian sekitar.
-
Di mana PLTS Terapung Cirata dibangun? Darmawan memaparkan, PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi. PLTS yang menempati area seluas 200 hektar ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Kenapa PLTA Kracak dibangun? Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
-
Mengapa PLTA Ketenger dibangun? Dikutip dari Wikipedia, PLTA Ketenger dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi rumah-rumah di Kota Purwokerto, Kabupaten Purbalingga, hingga Kebumen.
-
Di mana PLTA Ketenger berada? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
"Dengan dibangunnya (waduk) Matenggeng ini akan menyelesaikan kekeringan. Ini tentunya ada pembebasan lahan (di Cilacap) kurang lebih seluas 2 ribu hektar," ucapnya, Senin (27/7).
Waduk Matenggeng sendiri dikategorikan sebagai bendungan 'raksasa' dengan membendung Sungai Cijolang yang mengalir di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Diperkirakan, waduk ini bakal mengairi sawah di tiga kabupaten, meliputi Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah serta Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di Jawa Barat.
Bendungan tersebut direncanakan dibangun dengan total genangan seluas 21 ribu hektar berkapasitas 486 juta kubik yang akan menelan anggaran sekitar Rp 3 triliun. Ia berharap, proses pembangunan akan dimulai pada 2016 setelah selesainya relokasi 14 desa yang meliputi delapan desa di Cilacap, empat desa di Kabupaten Ciamis dan satu desa di Kabupaten Kuningan.
"Insya Allah, kalau ini berjalan dan kalau pemerintah mendukung akan segera bermanfaat bagi masyarakat. Dibangun secepatnya, dimulai pada 2016 selambat-lambatnya pada 2017 sehingga pada 2020 sudah berjalan bagus," ucapnya.
Dia juga menambahkan, selain berfungsi sebagai bendung irigasi, Waduk Matenggeng juga akan menjadi Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 27 megawatt. Dengan menggunakan tiga turbin yang masing-masing berkekuatan sembilan megawatt.
Selain itu, fungsi bendungan lainnya digunakan untuk mencegah banjir yang kerap menerjang wilayah pasang rob Kabupaten Cilacap dan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, seperti Kecamatan Cipari, Sidareja, Gandrungmangu, Kawunganten, Bantarsari, Patimuan dan Kedungreja.
(mdk/hhw)