Berkas Lengkap, Pelaku Utama Pembunuhan Bocah demi Jual Organ Diserahkan ke Jaksa
Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar telah menerima pemberitahuan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar jika berkas perkara atas tersangka AD (17) telah dinyatakan lengkap atau P21. Berbeda dengan AD, berkas perkara tersangka AMF (18) masih belum rampung.
Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar telah menerima pemberitahuan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar jika berkas perkara atas tersangka AD (17) telah dinyatakan lengkap atau P21. Berbeda dengan AD, berkas perkara tersangka AMF (18) masih belum rampung.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar Komisaris Lando K Sambolangi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Makassar bahwa berkas perkara tersangka AD telah dinyatakan lengkap dan sudah tahap 2.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana penjual ayam goreng itu bisa viral? Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
"Hari ini, tahap 2. Artinya, penyerahan tersangka dan barang bukti, khusus satu orang untuk yang di bawah umur yakni AD," tuturnya.
Lando menyebut berkas perkara AD dinyatakan lengkap bersamaan dengan berakhirnya masa penahanannya. Dengan berkas sudah masuk tahap, selanjutnya terkait penahanan terhadap AD merupakan kewenangan jaksa.
"Kita belum tahu (AD) akan dititipkan di mana. Terserah JPU, apakah di Lapas (lembaga pemasyarakatan) atau Balai Pemasyarakatan (Bapas)," tegasnya.
Berbeda dengan AD, berkas perkara terhadap AMF hingga saat ini belum rampung. Ia mengungkapkan berkas perkara AD dan AMF di-split atau dipisah sehingga jadwal persidangan akan berbeda.
"Tersangka yang satu, belum P21. Ini kan dipisah. Kemungkinan yang di bawah umur duluan yang disidang," tegasnya.
Kasi Pidum Kejari Makassar Asriani As'ad membenarkan jika berkas tersangka AD telah dinyatakan lengkap. Asriani mengatakan saat pelaksanaan pelimpahan tahap 2, orang tua tersangka ikut mendampingi.
"Tahap 2 didampingi oleh orang tuanya. Karena penahanan yang sangat terbatas, sehingga (berkas perkara) AD kita tahap duakan," sebutya.
Sementara untuk tersangka AMF, Asriani menyebut berkas perkaranya belum selesai atau masih diteliti. Meski demikian, ia menyebut dalam waktu dekat akan merampungkan berkas perkara.
"Tapi untuk MFS dalam waktu dekat tahap dua. Berkasnya kita split. Setelah tahap 2, kita punya waktu penahanan hanya 10 hari, hari ke lima sudah harus dilimpahkan ke pengadilan karena masa penanganan itu jangan sampai diperpanjang," sebutnya.
Asriani menyebut pihaknya ingin perkara yang sempat bikin heboh Kota Makassar ini cepat selesai.
(mdk/yan)