Berpotensi ricuh, Purwakarta larang kupon pembagian daging kurban
Mekanisme antre daging kurban juga memiliki potensi mempermalukan umat Islam.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melarang keras penggunaan kupon pembagian daging kurban di kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Larangan kupon itu lantaran bakal menimbulkan antrean dan berpotensi kericuhan.
"Kalau kita antre dengan kupon, sudah banyak pengalaman buruk, warga berebut, ada yang terinjak, bahkan kasusnya ada yang sampai meninggal dunia. Kupon dan warga yang hadir membludak sementara stok daging kurbannya sedikit," Kata Dedi di Purwakarta, Jumat (9/9).
Mekanisme antre daging kurban juga memiliki potensi mempermalukan umat Islam. Maka itu, kata Dedi, lebih terhormat ketika daging kurban tersebut diantarkan langsung panitia ke rumah warga yang berhak.
"Idul kurban ini kan hari kemuliaan. Kalau umat Islam antre demi daging yang tidak seberapa saya kira ini malah justru memalukan umat Islam, apalagi kalau sampai ricuh. Maka saya meminta kepada panitia kurban, aparat desa atau orang per orang yang melaksanakan ibadah kurban agar mengantarkan jatah daging kurban itu langsung ke rumah warga," tegas Dedi.
Dedi juga sempat mengatakan bahwa ini merupakan tahun kedua pemberlakuan larangan mengantre daging kurban. Untuk wilayah yang memiliki surplus daging kurban di Purwakarta, Dedi mengaku siap membantu pendistribusiannya dengan menyediakan mobil boks khusus milik pemerintah daerah.
"Kalau ada wilayah surplus daging kurban, kami siap membantu distribusinya menuju wilayah yang masih kekurangan. Ini penting agar pembagiannya merata. Kita siapkan mobil boks untuk membantu," pungkas Dedi.