Bertemu Pengusaha UMKM, Anies Sebut Regulasi Kerap Jadi Penghambat
Anies menilai pemerintah dan swasta perlu ada dorongan untuk mengambil produk UMKM untuk dijual kembali.
Pengalaman Anies lima tahun memimpin DKI Jakarta, permasalahan UMKM adalah di regulasi.
Bertemu Pengusaha UMKM, Anies Sebut Regulasi Kerap Jadi Penghambat
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan bicara permasalahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu ia sampaikan usai bertemu sejumlah pengusaha UMKM di kediaman Anies, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (1/8).
- Pernyataan Lengkap Hakim MK Soal Keanehan Terkait Gugatan Usia Capres Cawapres
- Gus Yahya: Jangan Anggap Warga NU Seperti Kerbau Dicucuk Hidungnya, Itu Menghina
- Babak Baru Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua di Serang, RZ dan RH Jadi Tersangka Perzinahan
- Menyerupai Badak yang Menguap, Ini Keunikan Rumah Imah Badak Heuay Khas Sunda
Pengalaman Anies lima tahun memimpin DKI Jakarta, permasalahan UMKM adalah di regulasi atau aturan pemerintah yang sering menghambat pengusaha.
"Dari pengalaman kami di Jakarta, regulasi-regulasi yang menghambat usaha mikro kecil untuk tumbuh itu harus diubah. Dan ini kita harus bertanya kepada pelaku di berbagai daerah itu punya regulasi yang seringkali menghambat," ujar Anies.
merdeka.com
Di Jakarta misalnya sebelum Anies memimpin ada aturan yang menghambat turunnya izin UMKM. Yaitu alamat pengusaha bukan di daerah usaha. Padahal saat ini banyak pengusaha UMKM yang bekerja dari rumahnya sendiri kemudian diedarkan. Maka itu akhirnya aturan itu diubah. "Nah kemarin kita buatkan perubahan regulasi itu diubah, sekarang mereka jadi boleh mengerjakan selama itu kegiatan mikro kecil di rumah. Nah dengan cara begitu, langsung muncul," jelas Anies.
Kedua, akses pendanaan bagi pelaku UMKM.
"Formalisasi sektor informal. Formalisasi bukan dalam artian usahanya harus di tempat yang besar, tidak. Tapi mereka menjadi terdaftar dan kemudian punya akses itu," jelas Anies.
Masalah ketiga, adalah menyambungkan pelaku UMKM dan perlu adanya mentoring. Para pelaku UMKM, kata Anies, membutuhkan banyak solusi yang berbeda-beda.
"Kami melihat, kebutuhan di sektor usaha mikro itu bentuknya banyak dan tidak bisa hanya diberi satu solusi untuk semua, jadi pelatihan saja, pelatihan itu juga beda-beda, tapi intinya adalah itu. Dan usahakan untuk mendorong agar kegiatan pemerintahan, swasta, sebanyak mungkin menggunakan produk UMKM," ujar Anies.
Maka pemerintah dan swasta perlu ada dorongan untuk mengambil produk UMKM untuk dijual kembali.
"Jadi, pemerintah dan swasta harus didorong untuk lebih banyak mengambil produk-produk dari sektor informal atau mikro," jelas Anies.
merdeka.com