Bikin orderan fiktif, 5 sopir Grab di Bali ditangkap polisi
Lima sopir Grab dilaporkan ke Polda Bali oleh perwakilan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab). Kelimanya ketahuan membuat order fiktif hingga menyebabkan Grab mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Lima sopir Grab dilaporkan ke Polda Bali oleh perwakilan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab). Kelimanya ketahuan membuat order fiktif hingga menyebabkan Grab mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Perwakilan Grab, Iwan Restu Ary menyebutkan, terungkapnya kasus ini setelah perusahaan mendeteksi melalui sistem aplikasi bahwa beberapa mitra kerjanya melakukan penyelewengan terhadap rute yang telah ditetapkan perusahaan.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan puncak kejayaan pecel di kereta api? Kuliner tradisional pecel pernah merajai menu makanan di rute kereta api jarak jauh pada rentang tahun 1980 sampai 2010-an.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
Kelima sopir masing-masing berinisial HC (32), ANS (37), PW (21), AS (23) dan AR (27). Mereka menggunakan aplikasi fake GPS (GPS palsu).
"Fake GPS sengaja dipasang dengan tujuan melakukan routing map atau memanipulasi rute perjalanan. Sehingga Grab mengalami kerugian materil hingga ratusan juta rupiah," ucap Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Anom Wibowo, Jumat (23/2).
Dalam menjalankan aksinya, para pelaku juga menambahkan aplikasi pendukung lain seperti Zuper, Magisk, Xposed, Installer, Disable Service, Root Explorer dan Imei Chager. Aplikasi tersebut diperoleh dari jaringan yang saat ini tengah diburu petugas.
"Setelah aplikasi diperoleh, mereka kemudian menyebar atau istilahnya memasang tuyul di beberapa titik yang ramai penumpang. Jadi yang terbaca dalam sistem Grab seolah-olah mereka dapat order dan membawa penumpang, padahal tidak ada," jelas Anom Wibowo.
Dalam sehari, masing-masing pelaku mengaku mendapat bonus hingga ratusan ribu dari perusahaan Grab karena memperoleh order. Sedangkan Grab harus menelan kerugian atas order fiktif yang dilakukan para pelaku selama empat bulan terakhir.
Ketika disinggung adanya keterlibatan pihak perusahaan Grab karena kasus ini hanya dipahami oleh ahli IT, Dirkrimsus menyatakan kemunginan itu ada dan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kasus-kasus seperti ini juga marak di Jakarta dan Makassar. Kita di Bali berhasil mengungkap kasus ini atas kerja sama Unit Cyber Crime dengan Team Cyber Troops Ditreskrimsus Polda Bali. Mereka kita tangkap, Rabu (21/2)," tutup Anom Wibowo.
Baca juga:
Jalankan order fiktif, 8 driver Grab di Medan ditangkap polisi
Target IPO tahun depan, Uber jual bisnis di kawasan Indonesia dkk pada Grab
Uber dilaporkan jual seluruh aset Asia Tenggara ke Grab
Sewa markas Rp 10 juta perbulan, begini aksi driver Grab layani order fiktif
Driver Grabcar lakukan order fiktif, sebulan dapat Rp 20 juta
Grab dukung aturan anyar taksi online, harap situasi tetap kondusif