BK DPR: Tantowi harusnya tidak ke Israel
Oleh karena itu, apabila dalam hal ini ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, Ali meminta untuk melaporkan ke BK DPR.
Badan Kehormatan (BK) DPR menilai, ulah Tantowi Yahya yang melawat ke negara Israel harusnya tidak dilakukan. Sebab hal ini berpotensi menimbulkan kegaduhan politik.
Anggota BK DPR Ali Maschan Moesa mengatakan, tindakan yang sekiranya dapat menimbulkan pertanyaan besar, harusnya tidak dilakukan anggota DPR. Termasuk, lawatan anggota Komisi I DPR itu ke Israel untuk bertemu dengan para petinggi negeri bintang daud itu.
"Hal-hal yang kira-kira menimbulkan pertanyaan besar seperti itu, tidak perlu dilakukan dulu lah. Menurut saya begitu," jelas Ali di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/6).
Ali menuturkan, jika memang Wasekjen Partai Golkar itu benar-benar ingin mengetahui tentang Israel mestinya cukup melalui media internet. Ketimbang harus melawat ke Israel yang pada akhirnya menimbulkan pertanyaan di publik.
"Kan sebenarnya kalau dia mau tahu Israel, sangat mudah. Lewat internet atau umroh lewat Palestina juga bisa, kan langsung sampai Israel juga," imbuhnya.
Oleh karena itu, apabila dalam hal ini ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, Ali meminta untuk melaporkan sikap Tantowi ke BK DPR. Sebab, BK hanya bisa menindaklanjuti jika menerima aduan dari masyarakat.
"Bagi kami di BK, kalau ada pengaduan dari masyarakat akan lebih mudah, sehingga BK bisa cepat menanganinya. Karena memang tata beracaranya demikian. Yang mengadukan bukan sesama anggota DPR, tetapi pengaduan dari masyarakat," tutur dia.
Ali belum bisa memutuskan apakah tindakan Tantowi itu melanggar kode etik kedewanan atau tidak. Karena hal itu harus di selidiki terlebih dahulu.
"Tapi untuk disebut, itu melanggar kode etik atau tidak, kita lihat nanti. Sebab dia di undang atas nama anggota DPR enggak. Kalau dia ke Israel atas nama anggota DPR, menurut saya, karena kita tidak ada hubungan diplomatik, makanya semestinya tidak dilakukan," tegas dia.