BKSDA Evakuasi Buaya Pemangsa Manusia di Mukomuko
Ia mengatakan untuk sementara ini buaya tersebut dievakuasi di BKSDA Bengkulu, sembari mencari lokasi yang menjadi habitat buaya tersebut.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengevakuasi buaya diduga sebagai pemangsa manusia yang ditangkap pawang di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko.
"Hari ini buaya tersebut kita evakuasi ke BKSDA di Bengkulu," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari di Mukomuko, dilansir Antara, Jumat (11/3).
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Dimana mumi buaya ini ditemukan? “Penelitian sebelumnya lebih menyukai teknik invasif seperti membuka bungkusan dan otopsi, radiografi 3D memberikan kemampuan untuk melihat ke dalam tanpa merusak artefak penting dan menakjubkan ini,” jelas ahli arkeozoologi Universitas Manchester, Lidija McKnight.
-
Bagaimana Burung Paruh Kodok berburu mangsanya? Meski tak jago terbang, paruh yang lebar memudahkan mereka untuk menangkap serangga sebagai mangsa utamanya.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Bagaimana mereka menghadapi cuaca buruk? Tenda yang mereka bangun tidak bisa menahan derasnya hujan dan kencangnya angin. Keadaan ini pun berlangsung selama 20 jam hingga memasuki hari kelima.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
Seekor buaya yang diduga pemangsa manusia sepanjang sekitar empat meter, ditangkap pawang di Sungai Selagan, Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko. Ia mengatakan untuk sementara ini buaya tersebut dievakuasi di BKSDA Bengkulu, sembari mencari lokasi yang menjadi habitat buaya tersebut.
Selain itu, pihaknya akan melakukan observasi untuk memastikan kondisi buaya ini sekaligus lokasi habitat yang sesuai dengan buaya. BKSDA tahun ini memberikan peluang kepada masyarakat yang ingin membuka penangkaran buaya di wilayahnya.
"Tahun ini kita ada kuota untuk membuka penangkaran buaya, dan bagi masyarakat setempat yang ingin membuka penangkaran buaya diberikan izin oleh BKSDA," kata Said Jauhari.
Camat Kota Mukomuko Ali Nasri mengatakan buaya yang diduga pemangsa manusia tersebut ditangkap pawang di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko pada Kamis (10/3) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Ia menyatakan, buaya tersebut bukan masuk kerangkeng yang dipasang oleh BKSDA, tetapi pawang yang mendapatkan buaya tersebut.
Untuk sementara ini pihaknya belum bisa menebak apakah buaya yang telah ditangkap ini yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko hingga meninggal dunia. Karena menurut keterangan pawang, katanya, ada sekitar 10 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan dan rencananya semua buaya tersebut ditangkap oleh pawang.
Sebelumnya, Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko meninggal dunia setelah dimangsa buaya di Sungai Selagan daerah ini.
Baca juga:
Serang Warga Inhil, Buaya Muara Akhirnya Dievakuasi ke Kebun Binatang
Ilmuwan Australia Temukan Bukti Nenek Moyang Buaya Pernah Memangsa & Makan Dinosaurus
Mandi di Kanal, Warga Kalimantan Utara Hilang Diterkam Buaya
Meresahkan Warga, Buaya Seberat 700 Kg Ditangkap dari Sungai di Inhil
VIDEO: Penangkap Buaya Berkalung Ban, Pakai Tali dan Ayam
Buaya Penghuni Sungai Palu Akhirnya Terbebas dari Kalung Ban