Blak-blakan Lucky Hakim Ungkap Alasan Mundur jadi Wakil Nina Agustina: Gabut Tak Mau Bebankan Rakyat
Hal itu ia ungkap setelah mendapat pertanyaan dari Cabup Indramayu nomor urut 3, Bambang Hermanto
Calon Bupati Indramayu nomor urut 1 Lucky Hakim blak-blakan alasan mengundurkan diri jadi Wakil Bupati Indramayu mendampingi Nina Agustina beberapa waktu lalu. Hal itu ia ungkap setelah mendapat pertanyaan dari Cabup Indramayu nomor urut 3, Bambang Hermanto dalam sesi tanya jawab Debat Pilbup Indramayu, Senin (4/11) kemarin malam.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Mas Lucky Hakim sebagai wabup walaupun hanya satu tahun, bentuk pertanggungjawaban saudara kepada rakyat yang telah memilih saudara di Kabupaten Indramayu," tanya Bambang yang langsung ditanggapi Lucky.
- Unggul Telak Lawan Anak Eks Kapolri Da'i Bachtiar, Lucky Hakim Ditetapkan KPU Sebagai Pemenang Pilkada Indramayu
- Dikalahkan Lucky Hakim Versi Quick Count, Ini Perolehan Suara Anak Eks Kapolri Da'i Bachtiar di Pilkada Indramayu
- Pantau Hasil Quick Count, Lucky Hakim Sujud Syukur usai Kalahkan Anak eks Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar
- Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri
Lucky menjawab, selama menjabat Wakil Bupati Indramayu mendampingi Nina Agustina, ia hanya diberi tugas 3 kali ke luar alias eksternal. Selebihnya, adalah pengawasan internal.
"Sebelum mengundurkan diri, tentu saja saya melakukan tugas fungsi sesuai dengan amanat undang-undang, tugas fungsi pokok wakil bupati adalah membantu Bupati bilamana diperlukan jadi atau diberikan disposisi," jawab Lucky.
Ia menjabarkan tiga tugas eksternal yang dijalankan sebagai Wabup Indramayu saat itu adalah, bertemu dengan Bupati Bandung, kemudian BP2MI serta menjadi pemimpin upacara di tanggal 17 Agustus 2021.
"Cuma itu 3 tugas saja. Saya mundur memang tidak mendapatkan tugas apapun, seingat saya tiga kali," beber Lucky.
Yang menjadi alasan krusial, Lucky merasa menjadi gabut alias makan gaji buta.
"Saya merasa bahwa betapa banyak uang rakyat yang dihabiskan untuk memberikan fasilitas terhadap saya. Mobil mewah, rumah mewah, uang makan minum yang besar. Sehingga saya merasa bahwa untuk menghemat ini semua untuk menghemat uang rakyat yang cari uang yang sangat susah petani yang sekedar air Nelayan yang sudah kita pergi ke laut, bahkan mereka hanya makan minum sekeluarga itu cuma Rp50.000," kata Lucky.
"Kenapa saya mundur, mungkin karir politik saya bisa menjadi buruk. Mungkin orang bisa menghina saya mencerca saya, tapi atas nama masyarakat, saya tidak tega melihat orang Indramayu yang begitu menderita boros untuk bawain pejabat yang gaji buta maka saya mundur. Terima kasih," kata Lucky.