BNN Tingkatkan Deteksi Dini Imbas Narkoba 'Zombie' Merebak di Amerika Serikat
Untuk mencegah penyebaran jenis narkotika jenis ini maka Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan beberapa deteksi dini.
Pemakaian narkoba flakka sedang booming di Amerika Serikat hingga menjadi wabah di wilayah Pennysylvania.
Untuk mencegah penyebaran jenis narkotika jenis ini maka Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan beberapa deteksi dini.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa "Gerbang Neraka" disebut demikian? Julukan "gerbang neraka" disematkan warga lokal karena ngerinya sejarah tempat ini.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
"Flakka belum termonitor beredar di Indonesia. Yang jelas kita meningkatkan deteksi dini terhadap peredaran narkotika tersebut dengan cara bekerja sama dengan para penegak hukum di Indonesia dan negara lain untuk meningkatkan informasi dini tentang penyebaran jenis narkoba tersebut," ungkap Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Sulistyo Pudjo saat dihubungi, Selasa (30/5).
Selain kerja sama, Sulistyo juga mengatakan deteksi dini lainnya yaitu meningkatkan pengetahuan para anggota lembaga.
"Kedua, tentu saja meningkatkan pengetahuan para penegak hukum di Indonesia khususnya BNN serta lembaga lainnya seperti TNI, Polri, Kejaksaan, Imigrasi Bea Cukai agar mereka memiliki pengetahuan awal tentang flakka, ciri-cirinya, dan cara penanggulangannya," sambungnya.
Peningkatan pengetahuan tersebut dikarenakan saat ini banyak orang yang belum tahu jenis narkotika yang menyebabkan pemakainya menjadi seperti 'zombie'.
"Banyak yang belum tau. Saya juga belum pernah liat nih. Kalau sabu, heroin, morfin, ganja saya sudah liat. Tapi flakka ini secara kasat mata belum melihat karena barang ini belum termonitor beredar di Indonesia," pungkasnya.
Sulistyo melanjutkan, andaikata nantinya flakka masuk ke Indonesia maka akan ditindaklanjuti secara tegas.
"Jika sudah masuk ke Indonesia tentu saja akan dilakukan penindakan yang keras dan tentu saja kepada bandarnya dilakukan tindakan yang tegas pula," tuturnya.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/rhm)