BNPB: Tidak ada korban tewas perahu tenggelam di Jambi
Saat kejadian terdapat 200 orang menunggu di ujung dermaga karena kapal pompong tidak dapat merapat ke dermaga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah jembatan dan dermaga yang roboh di Kepulauan Berhala, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau pada Kamis (7/7) pukul 21.00 WIB.
"Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Lingga, semua pengunjung yang tercebur ke laut semuanya selamat dan tidak ada korban jiwa seperti diberitakan media," kata Sutopo melalui siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu (9/7).
Dia mengatakan, jembatan dan dermaga roboh pada saat air pasang dan gelombang besar datang dan masyarakat serta pengunjung Pulau Berhala baru datang di atas jembatan dalam jumlah banyak. Karena tidak mampu menahan beban akibat banyak masyarakat yang berada di atas jembatan, serta dorongan air pasang dan gelombang besar, akhirnya jembatan dan dermaga itu roboh.
"Jembatan dan dermaga tersebut roboh sepanjang 12 meter atau empat blok sekitar 15 meter hingga 20 meter dari pantai. Sekitar 100 orang pengunjung terjatuh ke laut," tuturnya.
Menurut Sutopo, pada saat kejadian terdapat 200 orang menunggu di ujung dermaga karena kapal pompong tidak dapat merapat ke dermaga akibat gelombang besar. Mereka menunggu gelombang besar mereda.
"Pengunjung yang jatuh ke laut dapat diselamatkan menggunakan bantuan ban mobil. BPBD Kabupaten Lingga bersama Polri, TNI, Basarnas, dan relawan melakukan evakuasi," katanya.
Polri membantu evakuasi dengan menyediakan dua kapal dari Satpol Air Polda Jambi dan Polres Tanjung Jabung Timur. BPBD Provinsi Jambi dan Basarnas Provinsi Jambi juga membantu melakukan penanganan.
Sebelumnya diberitakan, musibah di Libur Lebaran terjadi di Desa Babeko, Kabupaten Bungo, Jambi. Dua orang dikabarkan tewas dan dua lainnya hilang dalam peristiwa tenggelamnya perahu di sungai yang ada di wilayah Bungo.
"Dari sembilan orang yang berada di perahu, lima orang berhasil ditemukan selamat, dua orang ditemukan meninggal dunia dan dua orang hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (8/7).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Perahu penyeberangan itu diisi delapan orang penumpang dan satu pengemudi perahu. Perahu tenggelam diduga karena kelebihan muatan.
Korban selamat adalah Firman (30) pemilik dan pengemudi perahu, Imansyah (31), Refa (23), Mulan (12), dan Lina (16). Sedangkan korban meninggal dunia adalah Indri (35) dan Riski (1). Kedua korban adalah ibu dan anak.
Dua orang yang masih hilang adalah Sifa (3) dan Mila (16). Korban adalah pendatang yang akan berkunjung ke rumah kerabatnya untuk berlebaran.
"BPBD Kabupaten Bungo bersama Unit Rescue Pemadam Kebakaran Bungo, TNI, Polri, SAR dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban," tuturnya.
BPBD dan Pemadam Kebakaran mengerahkan perahu, tenda, lampu penerangan dan delapan personel. Pencarian korban hilang akan dilanjutkan Sabtu (9/7) pagi.
Baca juga:
Perahu tenggelam di Jambi, dua tewas dan dua hilang
Tim penyelamat evakuasi 5 korban kapal tenggelam di Biak
Kapal motor terbalik di Supiori, 12 penumpang hilang
Kapal dihantam gelombang tinggi, 2 nelayan hilang di Balikpapan
Kapal nelayan Cilacap karam diterjang ombak, satu ABK hilang
Ini 'harta karun' yang terpendam di dasar Laut Merah
Dihantam gelombang tinggi, Kapal LTC di laut Kaltim tenggelam
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).