BNPT dan MUI diminta sikapi temuan soal masjid terpapar radikalisme
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, temuan hasil penelitian Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tentang 41 dari 100 masjid di lingkungan pemerintahan baik di BUMN, lembaga negara, maupun kementerian terindikasi telah disusupi paham radikal tak bisa dianggap sepele.
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, temuan hasil penelitian Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tentang 41 dari 100 masjid di lingkungan pemerintahan baik di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga negara, maupun kementerian terindikasi telah disusupi paham radikal tak bisa dianggap sepele. Menurutnya, harus ada klarifikasi soal temuan itu yang diikuti tindakan-tindakan antisipatif.
Bamsoet mengatakan, Komisi VIII DPR yang membidangi urusan keagamaan bisa menindaklanjuti temuan itu dengan menggelar rapat kerja bersama menteri agama.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan Masjid Pusaka Baiturrahmah didirikan? Tanggal dan tahun ini juga dipercaya sebagai waktu berdirinya masjid ini.
"Undang pula P3M untuk meminta penjelasan mengenai sejumlah masjid yang disusupi paham radikal tersebut," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (9/7).
Legislator Partai Golkar itu juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendalami temuan P3M. "Untuk melakukan tindakan pencegahan apabila benar ditemukan adanya paham radikal," ujar mantan ketua Komisi III DPR itu.
Menurut Bamsoet, temuan P3M juga menjadi pengingat bagi BNPT, kementerian/lembaga dan BUMN untuk selalu mewaspadai radikalisme. Selain itu, kata Bamsoet, peningkatan pengawasan atas radikalisme juga harus dibarengi dengan pendidikan tentang nasionalisme.
"Meminta BNPT, BUMN, lembaga negara, dan seluruh kementerian di Indonesia untuk meningkatkan pengawasan di dalam rumah ibadah di lingkungannya dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Bhinneka Tunggal Ika," cetusnya.
Lebih lanjut Bamsoet meminta Kemenag agar memberikan pelatihan dan penyuluhan secara berkala kepada para tokoh agama dan ulama yang biasa menyampaikan ceramah keagamaan. "Agar ceramah yang disampaikan bisa memupuk rasa damai dan kekeluargaan antar-umat beragama," pungkasnya.
Baca juga:
UIN & UI tegaskan tolak gerakan radikalisme serta anti Pancasila dalam kampus
Saya lawan radikalisme
Ngeri radikalisme di kampus negeri
Pemerintah diminta punya SOP jelas soal pengelolaan masjid di lingkungan perkantoran
PBNU minta pemerintah awasi 41 masjid terindikasi radikal
Survei P3M: 41 Masjid di kantor pemerintahan terindikasi radikal