BNPT Manfaatkan Pesantren untuk Lawan Radikalisme
BNPT Manfaatkan Pesantren untuk Lawan Radikalisme. Upaya pencegahan beredar luasnya paham radikal tersebut dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sosialisasi, seminar, workshop dan lain sebagainya.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suaib Tahir menyebutkan, pihaknya terus memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan teroris di Indonesia. Salah satunya melawan radikalisme dengan memanfaatkan pesantren.
"Tahun ini kami bergerak di pesantren-pesantren karena di tempat itu sangat memiliki potensi untuk melawan narasi pemikiran radikal," katanya dalam diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
Upaya pencegahan beredar luasnya paham radikal tersebut dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sosialisasi, seminar, workshop dan lain sebagainya.
"Rakyat masih ada yang rentan terkena atau terpapar terorisme. Tidak ada masyarakat yang tidak rentan radikalisme dan terorisme. Itu banyak buktinya, karena itu kami juga mengoptimalkan upaya sosialisasi, seminar, workshop dan lain-lain," ujarnya.
"Kami melakukan narasi-narasi melawan kelompok radikal. Kita memberikan penjelasan seperti apa terorisme, kita berikan narasi-narasi melawan terorisme. Tahun ini ada tiga pesantren," sambungnya.
Lebih lanjut ia mengakui, BNPT lebih melakukan pendekatan kepada masyarakat yang sudah tertanam radikalisme. Sebab, Suaib hal ini dapat mencegah penyebaran paham radikal.
"Pendekatan BNPT yang dilakukan tahun ini lebih kepada pendekatan lunak. Kita dekati dengan hati kepada masyarakat. Dengan upaya itu kami berharap bisa meminimalisir penyebaran paham radikal," pungkasnya.
Baca juga:
Mahfud MD Ungkap Ada Orang Arab Radikal Kabur ke Indonesia Bawa Jutaan Dolar
Mahfud MD Nilai Gagasan NKRI Bersyariah Berlebihan
Ketua DPD Ingatkan Bahaya Radikalisme dan Liberalisme Merongrong Anak Bangsa
Alwi Shihab Dorong Tokoh Islam Negara Arab Aktif Menyiarkan Islam Moderat
KASAD Tegaskan TNI AD Pertahankan Enzo Allie Jadi Taruna Akmil
Menhan Ingatkan Mahasiswa Ikut Bertanggung Jawab Terhadap Ancaman Terorisme