Bongkahan akik jadi oleh-oleh pemudik, tukang gosok banjir orderan
Perajin kebanjiran order, sehari bisa untung Rp 1 juta.
Seiring datangnya para pemudik setelah merayakan Lebaran di kampung halaman, sebagian besar mereka membawa batu akik yang masih dalam bongkahan alias belum digosok. Hal ini membuat sejumlah tukang gosok batu akik di kawasan Kalimutu Monang Maning Denpasar, kebanjiran order.
Pantauan di kawasan para penggemar batu di Gang IX Kalimutu Denpasar Bali, nampak sejumlah lapak tukang gosok batu akik antre. mereka membawa batu bongkahan yang masih harus dipotong sebelum dibentuk menjadi sebuah batu cincin.
Menariknya, seperti yang dituturkan tukang gosok Arik, dari H+2 Lebaran terus lembur hingga larut malam. Bahkan sampai harus dikerjakan lanjut pada subuh.
"Kalau mau langsung jadi tidak bisa pak. Itu masih banyak yang menumpuk belum digarap, paling cepat dua hari lagi datang sudah jadi," jelas Arik kepada salah satu warga yang ikut antre di rumahnya Jalan Kalimutu Monang Maning, Denpasar, Kamis (23/7).
Di kawasan ini memang spesialis tempatnya gosok batu. Selain hasilnya bagus, juga banyak bakalan akik yang memanjakan para kolektor.
Rata-rata perharinya Arik bisa menyelesaikan oderan paling sedikit dapat 20 batu gosok.
"Sekali gosok Rp 30 ribu saja, tetapi bisa kurang. Di sini intinya persaudaraan saja Pak. Sesama penggemar batu, jadi soal harga itu relatif. Asal puas dan senang, kami juga lega," aku Arik yang mampu meraup uang untung perharinya sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta.