BPOM kembali sita kosmetik ilegal senilai Rp 3 miliar
Penny menegaskan temuan pihaknya ini merupakan pelanggaran. Pasalnya distribusi kosmetik tersebut tak memiliki izin edar alias ilegal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) RI kembali menyita produk kosmetik ilegal senilai Rp 3 miliar pada Rabu (28/3) pagi di Cengkareng, Tangerang. Penyitaan ini merupakan hasil penelusuran lanjutan setelah sebelumnya BPOM juga menggagalkan peredaran kosmetik senilai Rp 5 miliar di Serang, Banten, Jawa Barat.
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito menyampaikan produk farmasi berupa kosmetik yang disita pihaknya terdiri dari sejumlah merek di antaranya Barbapapa, Animate Vitamin E, Egg White, Cherveen dan jumlah yang ditemukan sebanyak 900 koli. Produk tersebut berupa produk perawatan wajah, rambut dan ada juga cat kuku. Kini kosmetik sitaan beserta truk pengangkutnya diamankan di Kantor BPOM RI.
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dari mana produk kosmetik yang diekspor ke Malaysia berasal? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana cara pemerintah mengatasi bisnis baju bekas impor ilegal? Sejumlah pemusnahan baju bekas impor ilegal telah dilakukan pemerintah sebagai upaya penindakan.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Sido Muncul dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
"BPOM RI telah menyita seluruh produk kosmetika ilegal tersebut dan sedang melakukan proses investigasi kepada pemilik atau penanggung jawab produk. BPOM RI juga akan melakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui apakah terdapat kandungan bahan dilarang atau berbahaya dalam kosmetika tersebut," terang Penny kepada wartawan di Kantor BPOM RI, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).
Penny menegaskan temuan pihaknya ini merupakan pelanggaran. Pasalnya distribusi kosmetik tersebut tak memiliki izin edar alias ilegal.
"Untuk itu kami akan usut tuntas dan tindak tegas agar memberikan efek jera," tegasnya.
Produk kosmetik sitaan ini diduga akan dijual dan diedarkan di sekitar wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya. Pihaknya saat ini juga tengah melakukan pengembangan dan pemeriksaan untuk mengetahui asal usul atau produsen produk tersebut.
Penny mengatakan, PPNS BPOM RI juga akan menindaklanjuti melalui proses pro justitia dalam rangka mengungkap aktor intelektual peredaran kosmetik ini. "Pelaku diduga melanggar Pasal 196 dan atau Pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu mendistribusikan produk sediaan farmasi jenis kosmetika tanpa izin edar atau ilegal dan atau mengandung bahan yang dilarang," jelasnya.
Pelaku terancam hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. Menindaklanjuti maraknya peredaran produk ilegal, BPOM RI mengimbau seluruh pelaku usaha obat dan makanan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat juga diminta berhati-hati dalam memilih produk.
"Jangan membeli atau mengonsumsi produk kosmetika yang tidak memiliki izin edar atau nomor notifikasi," pesan Penny. Ia menambahkan, sebelum membeli produk, masyarakat harus mengecek kemasan, label, izin edar dan tanggal kedaluwarsa.
Baca juga:
Diduga diimpor dari Filipina, kosmetik ilegal berbahaya disita di Serang
4 Fakta di balik pemusnahan barang impor ilegal terbesar dalam sejarah Indonesia
Miras dan barang ilegal senilai Rp 45 miliar dimusnahkan
BPOM temukan produk impor ilegal senilai Rp 146,8 M
Pemutih wajah mengandung merkuri masih beredar bebas di Aceh
Pabrik kosmetik oplosan di Samarinda digerebek, 2 orang jadi tersangka