BPOM Segera Menerbitkan Izin Darurat Penggunaan Vaksin Astrazeneca
BPOM akan mendapat informasi soal daftar penggunaan darurat farmasi dari Badan Kesehatan Dunia WHO. Selanjutnya dari daftar tersebut otoritas obat dan makanan negara terkait akan mengkaji untuk bisa mengeluarkan izin penggunaan darurat EUA.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito menunggu data lengkap dari otoritas terkait soal Astrazeneca, vaksin Covid-19 produksi Inggris, sehingga bisa digunakan di Indonesia.
"Karena BPOM sebagai otoritas obat membutuhkan data-data terkait 'dozier', mutu, kualitas, khasiat," kata Penny dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa (16/2).
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kenapa BPOM mendukung penuh gaya hidup sehat? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung penuh gaya hidup sehat yang saat ini menjadi tren masyarakat luas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Bagaimana vaksin Mpox melindungi tubuh dari virus? Vaksin ini merupakan vaksin turunan dari cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating, artinya tidak menyebabkan virus berkembang biak dalam tubuh.
Ia mengatakan BPOM akan mendapat informasi soal daftar penggunaan darurat farmasi dari Badan Kesehatan Dunia WHO. Selanjutnya dari daftar tersebut, kata dia, otoritas obat dan makanan negara terkait akan mengkaji untuk bisa mengeluarkan izin penggunaan darurat EUA.
"Kami mendapat informasi bahwa 'mergency use listing'dari WHO untuk vaksin AstraZeneca yang akan didistribusikan melalui kerja sama multilateral sudah dikeluarkan dan tugas BPOM menerbitkan EUA," kata dia.
Menurut dia, BPOM dapat memproses izin EUA jika data lengkap dari WHO soal AstraZeneca. "Kami memberikan janji kinerja 5-10 hari akan terbit EUA secepatnya setelah kami menerima dozier WHO," kata dia. Dikutip Antara.
Dengan lengkapnya kebutuhan data, kata dia, maka dalam waktu dekat bisa memberikan izin EUA untuk vaksin AstraZeneca melalui distribusi multilateral ke Indonesia.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan pihaknya masih fokus untuk produksi Vaksin Covid-19 secara mandiri dengan mengimpor bulk (bahan baku setengah jadi) dari perusahaan Sinovac asal China.
"Kementerian Kesehatan menyebut tujuh vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat. Sementara kami produksi satu vaksin bahan baku dari Sinovac. Moderna, Pfizer, Sinopharm, AstraZeneca kita akan impor jadi dulu karena fasilitas produksi masih dipakai untuk produksi vaksin Sinovac," kata dia.
WHO Rekomendasikan Vaksin Oxford-AstraZeneca untuk Orang Dewasa Sampai Lansia
Sebelumnya, Ilmuwan penasihat WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca pada semua orang dewasa - termasuk lansia di atas 65 tahun - setelah sejumlah negara memilih tidak memberikan suntikan kepada kelompok itu.
Kelompok penasihat strategis ahli (Sage) WHO untuk imunisasi mengeluarkan rekomendasi sementara terkait vaksin tersebut, mengatakan vaksin dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas "tanpa batas usia maksimal".
"Itu berarti orang yang berusia di atas 65 tahun harus diberikan vaksinasi," jelas ketua tim penasihat, Dr Alejandro Cravioto, dikutip dari The Independent, Kamis (11/2).
Pedoman tersebut dikeluarkan setelah sejumlah negara memilih untuk tidak memvaksinasi warganya yang berusia di atas 65 tahun.
Di seluruh Eropa, termasuk di Prancis, Jerman, dan Swedia, vaksin AstraZeneca hanya direkomendasikan penggunaannya untuk warga di bawah usia tersebut. Di Spanyol dan lainnya, vaksin ini direkomendasikan untuk mereka yang berusia di bawah 55 tahun.
Spanyol akan mulai memvaksinasi pekerja garda depan dengan vaksin AstraZeneca seperti polisi, pemadam kebakaran, dan militer.
Namun, pedoman yang diterbitkan pada Rabu oleh otoritas kesehatan Spanyol mengatakan vaksin tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 55 tahun atau mereka yang menderita penyakit serius, karena tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin itu ampuh pada mereka.
"Kami telah lama meninjau buktinya, membahasnya dengan para ahli dan orang-orang yang terlibat langsung dalam uji coba," kata Dr Cravioto.
"Dalam kasus data yang berasal dari uji klinis, kami telah melihat ada partisipasi kecil dari orang-orang yang berusia di atas 65 tahun," lanjutnya.
"Namun, hasil perkiraan kemanjuran untuk orang yang berusia sampai 65 tahun ke atas, memiliki interval kepercayaan yang luas. Dan oleh karena itu kami merasa respons kelompok ini tidak bisa berbeda dengan kelompok yang lebih muda."
(mdk/gil)