Buat Laporan Palsu Tentang Klitih, Pemuda Asal Gunung Kidul Diciduk Polisi
Ikhsan menuturkan, dari keterangan pelaku diketahui nekat membuat laporan palsu demi viral di media sosial.
Petugas kepolisian dari Polres Bantul menangkap seorang pemuda berinisial HE (23) warga Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul karena membuat laporan palsu terkait kasus klitih atau kekerasan jalanan yang dialaminya. HE yang mengaku menjadi korban klitih ini diketahui menyayat lengannya dengan pisau cutter demi menjadi viral di medsos.
Kapolres Bantul AKBP Ikhsan mengatakan, pelaku membuat laporan ke polisi pada Selasa (28/12) lalu. Pelaku mengaku menjadi korban klitih di daerah Jalan Bibis, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
Saat itu, kata Ikhsan, pelaku mengaku melintas di Jalan Bibis disalip oleh tiga pengendara motor yang berboncengan. Kemudian tiga pengendara motor ini berbalik arah, mengejar dan membacok tangan pelaku HE.
"Kasus ini dilaporkan ke Polsek Kasihan. Kita lakukan penyelidikan tapi ternyata dari rekaman CCTV ternyata peristiwa yang dilaporkan HE tidak ada," katanya, Rabu (29/12).
"Menurut keterangan saksi dan rekaman CCTV serta pengakuan pelaku diketahui pelaku melukai tangannya sendiri dengan pisau cutter di salah satu minimarket di Bibis, Bangunjiwo. Pelapor kemudian mengakui kalau laporannya itu palsu. Jadi tidak ada kejahatan jalanan yang dialami oleh pelapor," tegas Ikhsan.
Ikhsan menuturkan, dari keterangan pelaku diketahui nekat membuat laporan palsu demi viral di media sosial.
"Setelah diinterogasi, pelaku mengaku melukai diri sendiri dengan maksud agar kasus bohong ini viral di media sosial," tuturnya.
Dia merinci pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku. Barang bukti ini diantaranya 1 unit motor, 1 pisau cutter dan 1 potong pakaian.
"Kita sangkakan dengan Pasal 242 KUHP subsider 220 KUHP. Ancaman hukumannya 7 tahun," pungkas Ikhsan.
(mdk/fik)