Buaya 4 meter di Kebumen berasal dari muara Pantai Selatan
Kemunculan buaya di sungai yang mengalir dari utara ke selatan dan melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo sepanjang kurang lebih 68,5 km, terkait dengan menipisnya ketersediaan pakan di habitat aslinya.
Sungai Luk Ulo di Kabupaten Kebumen dimungkinkan jadi habitat baru buaya muara. Anggapan ini muncul setelah seekor buaya muara berukuran 3 sampai 4 meter menggemparkan warga sebab terdampar di area sawah Dusun Pagak, Desa Kadungwinangun, Kecamatan Klirong saat Sungai Luk Ulo meluap, Selasa (17/10). Kemunculan buaya di sungai yang mengalir dari utara ke selatan dan melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo sepanjang kurang lebih 68,5 km, terkait dengan menipisnya ketersediaan pakan di habitat aslinya.
Kemunculan buaya muara di sungai Luk Ulo sendiri baru jadi perhatian warga sejak setahun terakhir. Awal mula kemunculan terdeteksi pada Juni 2017 di Desa Maduretno Kecamatan Buluspesantren. Selanjutnya pada Agustus 2017 di Desa Jogosimo Kecamatan Klirong, dan terakhir di sawah warga Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong.
Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah Konservasi Cilacap-Pemalang, Rahmat Hidayat menduga habitat asli buaya muara yang terdampar disebabkan luapan sungai Luk Ulo berasal dari muara pantai selatan, Sungai Bodo di Kecamatan Ayah Kebumen. Munculnya buaya di wilayah hulu yang jauh dari muara sebenarnya tidak aneh. Sebab daya jelajah buaya muara beradius 200 kilometer dari habitatnya.
"Sungai Bodo di Kecamatan Ayah yang berjarak sekitar 20 an kilometer dari sungai Luk Ulo," ucap Rahmat, Kamis (19/10).
Rahmat menjelaskan, kemunculan buaya di Luk Ulo dimungkinkan karena naluri bertahan hidup. Buaya mencari pakan di tempat lain karena ketersediaan pakan di habitat aslinya menipis, atau dengan kata lain keseimbangan ekosistem di habitat aslinya terganggu. Satwa ganas ini pun lantas keluar mencari habitat baru.
"Perubahan habitat meningkatkan risiko konflik buaya dengan manusia. Jadi masyarakat pun harus berhati-hati," Rahmat menambahkan.
Sebelumnya diberikan, pada Selasa (17/10) seekor buaya muara ditemukan terdampar di area persawahan pinggiran sungai Dusun Pagak, Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong. Buaya tersebut diduga terbawa luapan Sungai Lukulo saat hujan deras mengguyur Kabupaten Kebumen sejak semalam.
Terdamparnya buaya muara tersebut sempat diabadikan oleh warga dalam video amatir. Dalam video itu, moncong buaya terlihat menganga. Nampak juga beberapa warga berkerumun di areal sawah terdamparnya buaya.