Budi Waseso beberkan penyebab ladang ganja tumbuh subur di Aceh
Hasilnya, kebanyakan untuk jaringan internasional. Para WNA itu memberikan modal kepada jaringan lokal untuk menghasilkan ganja kualitas terbaik di Aceh.
Kepala BNN Budi Waseso menyebut ganja produksi Aceh masih menjadi barang primadona baik di lokal maupun internasional. Hal itulah yang menarik perhatian bandar narkoba untuk menggelontorkan duit membuat ladang tersendiri di Aceh.
Hasilnya, kebanyakan untuk jaringan internasional. Para WNA itu memberikan modal kepada jaringan lokal untuk menghasilkan ganja kualitas terbaik di Aceh.
"Asing itu hanya tinggal menerima nanti. Mereka mendanainya dari jaringan dia yang dari kota-kota besar (di Indonesia). Di kota-kota besar ini memang sudah ada yang membiayai, sebagai pelaku-pelaku pendanaanya gitu," ujar Buwas di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).
Imbasnya, tumbuh subur ladang ganja di Aceh. Petani di sana banyak dipaksa untuk menanam ganja lantaran lebih diminati. Sementara, para petani itu hanya petani kasar yang hanya kecipratan sedikit keuntungan bandar besar.
"Masyarakat yang menanam itu sendiri enggak dapet apa-apa sebenarnya, karena dia hanya cukup untuk makan saja," ucap Buwas.
Karena itu, BNN menjalankan program pembangunan alternatif di Aceh dalam tahun 2016-2025. Mereka berupaya untuk mengalihkan masyarakat Aceh dari tanaman ganja dengan tanaman bernilai ekonomis seperti padi ataupun coklat.
"Pemberantasan bukan satu-satunya jalan kita harus memberikan alternatif. Untuk apa? supaya mereka tidak menanam kembali ganja. Kita carikan solusi yang lebih baik," tutur Buwas.
Pada tahap awal, berlangsung dari tahun 2016 sampai 2018. Pada tahap ini BNN melakukan proses pengenalan terhadap masyarakat lokal serta pengkajian.
Harapannya, ke depan masyarakat Aceh secara total tidak lagi mendirikan ladang ganja. Bersamaan dengan itu BNN mengadakan seminar bertajuk Pembangunan Alternatif untuk Aceh Bersih Narkoba di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (11/10).
Baca juga:
Mendagri minta Budi Waseso obok-obok IPDN
Pesan Jokowi ke pelajar: Hati-hati terhadap orang tak dikenal!
453 Butir pil PCC disita aparat Polres Nabire
Sudah divonis mati, bandar narkoba dihukum nihil di kasus sabu 8 kg
Kepala BNN soal tembak mati bandar: Wujud manusia pemikirannya lebih dari binatang
Ungkap sindikat narkoba internasional, BNN tangkap 3 napi dari lapas
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana Sobikhan merawat sawo raksasa? “Seiring berjalannya waktu, kita pupuk MPK sebulan sekali dengan dosis satu sendok per satu ember. Setelah pohon tambah besar, kita tambah dosisnya lagi 2-3 sendok,” kata Sobikhan dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.