Buntut Kericuhan Pengajian Ustaz Riza Basalamah, GP Ansor Laporkan Dugaan Pengeroyokan
Kericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Setidaknya ada empat anggota Ansor dan Banser Surabaya yang jadi korban pemukulan telah menjalani visum.
Buntut Kericuhan Pengajian Ustaz Riza Basalamah, GP Ansor Laporkan Dugaan Pengeroyokan
Kericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya Kamis (24/2) malam berbuntut panjang.
- Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
- Ustaz Syafiq Riza Basalamah Unggah Surat Keberatan GP Ansor, Ini Isinya
- Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
- Ricuh, GP Ansor Bubarkan Paksa Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
Pasalnya, GP Ansor Surabaya ternyata memutuskan untuk melaporkan kasus dugaan penganiayaan atau pengeroyokan terhadap empat orang anggotanya.
Laporan polisi atas kejadian itu pun dibenarkan oleh Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Surabaya, Rafiqi Anjasmara. Pihaknya telah membuat laporan dan sudah diterima oleh polisi.
“Benar, kami telah membuat laporan ke polisi. Sahabat-sahabat Banser dan Ansor ada di lokasi terkena pemukulan atau pengeroyokan, pasal 170 (KUHP),” katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (24/2).
merdeka.com
Rafiqi mengatakan, setidaknya ada empat anggota Ansor dan Banser Surabaya yang jadi korban pemukulan telah menjalani visum.“Sebetulnya banyak, hanya saja yang kita visum empat orang,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyerahkan sejumlah alat bukti ke kepolisian untuk jadi dasar dan bahan penyelidikan.
"Yang pertama, karena ini pengeroyokan atau pemukulan ada laporan visum. Yang kedua, ada video bukti kejadian ataupun pemukulan. Yang ketiga ada saksi juga," ujar dia.
Sementara itu, menurutnya kericuhan tersebut bermula saat jemaah menolak anggota banser untuk melaksanakan salat Magrib di Masjid Assalam.
“Yang kedua, setelah adanya salat magrib berjamaah di masjid tersebut ada loudspeaker yang menjelaskan bahwa acara (kajian Ustaz Syafiq) akan dilanjutkan,” katanya.
Dari situlah terjadi ketegangan antara Banser dengan jemaah Masjid Assalam terjadi. Hingga buntutnya kericuhan tak bisa dihindarkan.
“Sahabat-sahabat Banser pada prinsipnya tidak melakukan tindakan yang provokatif atau anarkis. Tetapi mereka yang melakukan seperti itu. Akhirnya kita bukan menyerang balik secara fisik tetapi kita melaporkan mereka. Kita sesuai proses hukum yang ada,” pungkasnya.
merdeka.com
Dikonfirmasi apakah ada ruang untuk tabayun atau pun mediasi, ia mengaku ruang untuk mereka meminta maaf tetap ada.
Akan tetapi, hingga saat ini pihak mereka belum ada yang meminta maaf.
"Ruang untuk (minta maaf) itu selalu ada. Tapi hingga saat ini mereka tidak meminta maaf," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono membenarkan GP Ansor Surabaya sudah melapor ke pihaknya. Ia mengaku akan tetap menangani kasus tersebut secara profesional.
“Betul (GP Ansor Surabaya melapor). Ditangani secara profesional, objektif sebagaimana semestinya,” kata Hendro.
Diketahui, Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya, ditolak oleh GP Ansor dan Banser, Kamis (22/2) malam.
Mereka menilai ajaran Ustaz Syafiq sudah terindikasi radikal. Aksi penolakan itu pun diwarnai kericuhan. Pihak Ansor dan Banser mengklaim beberapa orang anggotanya menjadi korban pemukulan.
Sementara pengurus masjid mengklaim acara kajian memang sudah dibatalkan. Ustaz Syafiq juga tak jadi hadir di lokasi. Hanya saja seribuan jemaah sudah kadung datang dan berkumpul. Kericuhan pun tak terhindarkan.