Bunuh Anak Kandung, Solihin Berdalih Dapat Bisikan Gaib Agar Masuk Surga
Pelaku dapat mimpi disuruh membunuh anaknya agar langsung masuk surga, pelaku juga bilang dosa-dosa pelaku diampuni setelah membunuh. Namun penyidik mendapat pernyataan dari keluarga bahwa pelaku mengidap gangguan jiwa. Kejiwaan pelaku terganggu disebabkan benturan di kepala saat terjatuh dari bangunan rumah.
Solihin (40) membunuh NF, anak kandungnya yang masih berusia tiga tahun, dengan menebas leher hingga tewas. Pelaku berdalih membunuh anaknya karena mendapat mimpi bisa langsung masuk surga dan dosa pelaku diampuni.
Solihin mengakui perbuatannya kepada petugas kepolisian. Hanya saja, pelaku berbelit-belit sehingga menyulitkan penyidik menyimpulkan motifnya.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Mengapa KDRT terhadap istri dapat berdampak pada anak? Sebagai contoh, ketika seorang suami menganiaya istri, anak-anak mereka juga berisiko menjadi korban.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa yang dilakukan ayah korban KDRT kepada putrinya? Dia langsung mencium kening putrinya. "Dia langsung mendekati anaknya kemudian mencium keningnya," demikian dikutip dari keterangan video. Beberapa saat kemudian, sang ayah mengusap kepala hingga wajah lebam sang putri.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin (Muba), AKP Delly Haris mengungkapkan, pelaku langsung terbangun dari tidurnya setelah mendapat mimpi dan bisikan gaib. Pelaku mengambil sebilah parang dan membacok leher anak bungsu dari dua saudara itu dari arah belakang hingga nyaris putus dan tewas di lokasi.
"Pelaku dapat mimpi disuruh membunuh anaknya agar langsung masuk surga, pelaku juga bilang dosa-dosa pelaku diampuni setelah membunuh. Itu pengakuan pelaku saat diperiksa," ungkap Delly, Senin (10/12).
Namun penyidik mendapat pernyataan dari keluarga bahwa pelaku mengidap gangguan jiwa. Kejiwaan pelaku terganggu disebabkan benturan di kepala saat terjatuh dari bangunan rumah walet beberapa bulan lalu.
"Untuk memastikannya, pelaku akan kita bawa ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar atau rumah sakit jiwa di Palembang. Biar dokter yang menganalisa dan menjadi keputusan dalam kasus ini," ujarnya.
Beberapa saat sebelum tewas korban sempat memanggil neneknya yang sedang santap sahur. Hanya saja, panggilan itu diabaikan karena dianggap tidak terjadi apa-apa.
"Ternyata korban minta tolong ke neneknya, tapi belum tahu apakah sudah dibacok atau sebelum," kata dia.
Diketahui,warga Dusun III, Blok A, RT 1, Desa Karya Maju, Kecamatan Keluang, Muba, Sumatera Selatan, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang menewaskan seorang bocah masih berusia tiga tahun. Ironisnya, pelaku tak lain adalah ayah kandungnya sendiri.
Korban berinisial NF (3), sedangkan ayahnya yang merupakan pelaku adalah Solihin (40). Solihin kini telah diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Desa Karya Maju, Keluang, Muba, Senin (10/12) pukul 03.00 WIB. Salah itu, ibu korban atau istri pelaku, Juningsih, sedang salat tahajud di kamar rumahnya, sedangkan ibu pelaku, Siti Aminah, sedang menyantap sahur untuk puasa Senin Kamis.
Tiba-tiba, pelaku membawa parang berlumuran darah dari arah ruang tengah. Istri dan orangtua pelaku pun berusaha merebut senjata itu. Alhasil, parang itu berhasil dikuasai istrinya.
Penasaran dengan darah segar yang bercucuran dari parang, Juningsih mencari penyebabnya. Betapa kagetnya dia melihat anak perempuannya sudah tewas dengan kondisi leher nyaris putus.
Seketika Juningsih jatuh pingsan karena tak kuasa melihat nasib anaknya. Sedangkan Siti Aminah hanya bisa meratapi dan teriak minta tolong.
Baca juga:
Pria di Sumsel Tebas Leher Anak Kandung yang Masih Balita Hingga Tewas
Istri Baru Pulang Kerja jadi TKI, Dibunuh Suaminya Gara-gara Cemburu
Polisi Tembak Pembunuh Suami dari Selingkuhan di Riau
Kabur Usai Bunuh Sopir Truk BBM di Kalbar, Satarudin Diringkus di NTB
Pembunuhan Keluarga di Makassar, Orangtua Korban Kecewa 3 Pelaku Jadi Saksi