Bupati Batang minta wajan raksasa disimpan di rumah dinas
Penemuan benda yang ditaksir berusia ratusan tahun tersebut bisa menjadi cikal bakal pengembangan museum di Batang.
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo berharap wajan raksasa yang ditemukan di Masjid Al Furqon di Desa Karangasem, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dapat menjadi aset daerahnya. Dia berharap penemuan benda yang ditaksir berusia ratusan tahun tersebut bisa menjadi cikal bakal pengembangan museum di Batang.
Yoyok mengatakan, dengan ditemukannya wajan raksasa itu dapat memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) yang berada di Museum Ronggowarsito Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah. Apalagi, banyak peninggalan purbakala di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang sampai saat ini masih dalam kondisi terbengkalai.
"Sebenarnya saya sudah lama ingin Kabupaten Batang ini punya museum, rumah dinas ini saya jadikan museum. Tapi banyak yang tidak setuju, daripada cuma ditaruh di depan Kantor Dinas Pariwisata," ungkap Bupati Yoyok usai menyempatkan melihat penemuan wajan raksasa itu, Kamis (21/7).
Menurut Yoyok, sekarang ini sedikitnya ada sebanyak 12 arca yang dibiarkan berada di teras luar Kantor Disbudpar. Arca yang terlantar dan tak terpelihara itu di antaranya arca dari Desa Deles, Kecamatan Bawangdan Desa Adinuso, Kecamatan Reban.
Sementara, setelah pada Selasa (19/7) kemarin penggalian Wajan sempat dihentikan untuk menunggu petugas BPCB, maka pada Rabu (20/7), penggalian dilanjutkan dan pada siang harinya berhasil diangkat dari tempat penemuan dengan diawasi langsung petugas BPCB dan pejabat Disbudpar Kabupaten Batang.
Selain Wajan Raksasa, juga ditemukan beberapa pipa logam yang diduga peninggalan Pabrik Gula pada abad 18. "Selain itu, juga ditemukan lima batang tulang belulang yang diduga tulang manusia," aku Yoyok.
Wajan Raksasa tersebut ditemukan oleh pekerja yang sedang menggali pondasi renovasi Masjid Al-Furqon. Persisnya di bawah lantai Masjid yang digali untuk pondasi cakar ayam. Sampai Rabu (20/7), petugas BPCB dan Diparta Batang masih meneliti wajan termasuk fungsi wajan raksasa tersebut.
Baca juga:
Ini wajan raksasa yang gegerkan warga Batang
Wajan raksasa di Batang diduga peninggalan pabrik gula zaman Belanda
Temuan wajan raksasa gegerkan warga Karang Asem Jateng
Balai Cagar Budaya teliti sejarah situs wajan raksasan di Kutoarjo
Prasasti nama tokoh kung fu ditemukan dekat situs wajan raksasa
Dipindahkan ke museum, wajan raksasa di Kutoarjo pecah
Dipindahkan ke museum, wajan raksasa di Kutoarjo pecah
Misteri penemuan wajan raksasa di tengah Kota Kutoarjo
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.
-
Kapan Rabu Wekasan dirayakan? Tradisi ini sangat erat kaitannya dengan aspek religius, terutama Islam, dan sudah tersebar luas di wilayah Jawa, khususnya di pantai utara atau Pantura.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.