Bupati Puncak Minta ASN dan Pegawai Kontrak Tetap Bertahan di Beoga Usai Teror KKB
Dia mengakui, untuk saat ini warga belum bisa keluar dari Beoga karena terkendala transportasi, namun bila situasi kondusif maka Pemda Puncak akan membantu memfasilitasi mereka.
Bupati Puncak Willem Wandik meminta aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak untuk sementara tetap bertahan di Beoga.
"Saya berharap ASN dan semuanya tetap berada di Beoga sampai kondisi aman baru saya izinkan keluar, karena selaku Bupati Puncak akan mengizinkan mereka selama dua atau tiga pekan meninggalkan tempat tugas," kata Wandik, Selasa (13/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Dia mengakui, untuk saat ini warga belum bisa keluar dari Beoga karena terkendala transportasi, namun bila situasi kondusif maka Pemda Puncak akan membantu memfasilitasi mereka.
"Mereka memang membutuhkan pemulihan trauma dengan mengizinkan keluar sementara dan kembali lagi bertugas ke Beoga karena masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mereka," ujar dia.
Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar secara terpisah mengatakan sejak terjadinya kasus penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kamis (8/4), tidak ada lagi pesawat yang masuk dan mendarat di Beoga kecuali pesawat yang mengevakuasi jenazah dua orang guru yang menjadi korban.
"Pesawat tersebut juga tidak membawa logistik sehingga warga bertahan dengan bahan makanan yang ada," kata Ali Akbar.
Dia menjelaskan di Beoga memang ada 12 warung atau kios besar dan kecil, namun persediaan mereka juga mulai menipis.
Tidak mudah mendarat di lapangan terbang Beoga karena sebelum mendarat pesawat harus terbang melintas di sebelah utara yang saat ini menjadi tempat persembunyian KKB.
"Pintu masuk ke lapangan terbang Beoga melalui sisi utara dimana KKB bersembunyi sehingga saat pesawat terbang rendah ketika mau mendarat dapat menjadi sasaran tembak," kata dia.
Akbar mengakui lapangan terbang sudah dikuasai, namun pintu masuk ke lapangan terbang masih berisiko sehingga pilot takut untuk terbang ke Beoga.
"Untuk mencapai lokasi tersebut cukup sulit karena berada di ketinggian sehingga dengan mudahnya KKB menembak bila anggota menuju lokasi tersebut," ujar dia.
Ketika ditanya tentang warga yang mengungsi, Kapolsek Beoga mengatakan yang mengungsi di polsek tercatat tiga orang, di koramil delapan orang dan sebanyak 31 orang memilih tetap tinggal di rumahnya, namun letaknya dekat koramil.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
Baca juga:
Kelompok Bersenjata Bakar Rumah Kepala Sekolah & Anggota DPRD Kabupaten Puncak Papua
KKB Bakar Helikopter di Ilaga Papua, TNI Klaim Kondisi 9 Pegawai Terjebak Aman
Diteror KKB, Persediaan Bahan Makanan di Beoga Papua hanya Cukup Tiga Hari
KKB Bakar Sekolah di Papua, Kerugian Capai Rp7,2 Miliar
Helikopter yang Dibakar KKB di Ilaga Dibawa ke Timika
46 Warga Diungsikan dari Beoga Papua Pascapenembakan Guru