Bupati Solok Lempar Kepala Puskesmas Tanjung Bingkung ke Pelosok Buntut Tolak Pasien
"Kalau masih diulang lagi. Mereka berarti telah menentang pemerintah. Tanggung saja konsekuensinya," ucap Asda.
Bupati Solok, Sumbar Epyardi Asda memutasi kepala dan pimpinan Puskesmas Tanjung Bingkung ke daerah pelosok gara-gara kedapatan menolak pasien yang meminta pertolongan medis. Alasannya saat itu sudah habis jam kerja.
Bupati Asda di Arosuka, Sabtu, mengatakan akan memutasi empat petugas kesehatan Puskesmas Tanjung Bingkung tersebut ke daerah pelosok dengan tujuan untuk memberikan efek jera terhadap mereka.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Ia menyebutkan empat petugas puskesmas tersebut, yakni kepala puskesmas, kepala tata usaha, satu orang dokter, dan bidan. Mereka akan dipindahkan ke daerah Pantai Cermin, Hiliran Gumanti, dan X Koto Singkarak.
Sanksi tersebut diberikan atas kesalahan pihak puskesmas karena menolak memberikan pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) kepada korban kecelakaan dengan alasan jam dinas sudah usai.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh puskesmas agar ke depannya membuka UGD selama 24 jam. Kecuali memang ada alasan yang mendesak," kata dia, seperti dikutip Antara, Sabtu (19/6).
Ia berharap, ke depannya tidak ada lagi terdengar kabar pihak puskesmas menolak pasien.
"Kalau masih diulang lagi. Mereka berarti telah menentang pemerintah. Tanggung saja konsekuensinya," ucap Asda.
Ia mengatakan sesuai visinya kesehatan masyarakat merupakan pelayanan yang utama.
Untuk itu, ia juga meminta pada setiap puskesmas dan RS agar menyediakan vitamin gratis bagi masyarakat yang pergi berobat.
Sebelumnya, pada Senin (14/6) beredar video di media sosial terkait dengan kemarahan Bupati Solok Epyardi Asda terhadap petugas kesehatan di Puskesmas Tanjung Bingkung karena menolak pelayanan pasien dengan dalih jam kerja sudah habis.
Epyardi Asda melakukan inspeksi secara mendadak beberapa hari lalu ke lokasi dan mendapati UGD Puskesmas Tanjung Bingkung tidak buka 24 jam.
Asda dalam video itu marah kepada petugas kesehatan setempat karena kesal pimpinan puskesmas dan beberapa staf beralasan mempunyai surat kesepakatan bersama hanya membuka UGD mulai 08.00-18.00 Wib.
(mdk/rhm)