Bupati Sumba Timur: Bendungan Kambaniru Jebol, Kondisinya Rusak Berat
Pada bagian sayap dan bentangan Bendungan Kambaniru patah menjadi beberapa bagian akibat hantaman banjir hingga mengakibatkan luapan banjir dari Bendungan Kambanitu menggenangi rumah penduduk di Kecamatan Kambera.
Bendungan Kambaniru jebol akibat tak kuat menahan hantaman banjir bandang yang disebabkan badai siklon tropis Seroja di daerah terebut. Hal itu diungkapkan Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Khristofel Praing.
"Bencana alam siklon tropis Seroja berdampak luas di Sumba Timur yaitu mengakibatkan Bendungan Kambaniru jebol. Kondisi bendungan sudah tidak bisa lagi menampung air untuk kebutuhan irigasi karena kondisinya rusak berat," katanya, seperti dikutip Antara, Selasa (6/4).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
Ia mengatakan bendungan Kambaniru yang terletak di Kecamatan Kambera dan merupakan bendungan terbesar di Pulau Sumba itu, hancur diterjang banjir pada Minggu (4/4) pagi.
Menurut dia, pada bagian sayap dan bentangan Bendungan Kambaniru patah menjadi beberapa bagian akibat hantaman banjir hingga mengakibatkan luapan banjir dari Bendungan Kambanitu menggenangi rumah penduduk di Kecamatan Kambera.
Dia menambahkan kerusakan Bendungan Kambaniru mengakibatkan 1.440 hektare lahan persawahan di Kecamatan Kambera tidak bisa ditanami padi pada musim taman kedua tahun 2021.
"Sudah dapat dipastikan para petani tidak bisa menanam padi pada musim tanam kedua karena sumber air untuk persawahan tidak ada setelah Bendungan Kambaniru jebol," tegasnya.
Ia berharap Balai Sungai Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian PUPR dapat membangun kembali Bendungan Kambaniru, sehingga 1.440 hektare sawah milik petani bisa ditanami pada tahun ini.
"Kami berharap pemerintah pusat bisa membangun kembali Bendungan Kambaniru agar petani di daerah ini bisa mengolah kembali lahan pertanian yang ada," kata Khristofel.
Baca juga:
Bantu Korban Banjir, 75 Personel Brimob Polda Jatim Dikirim ke NTT
Update Bencana Banjir NTT: 86 Meninggal Dunia, 98 Orang Hilang
56 Jenazah Korban Banjir di Flores Timur Dimakamkan secara Massal
Kepala BNPB: 81 Orang Meninggal Akibat Banjir NTT, 103 Warga Masih Dicari
Siklon Tropis Seroja, Walhi Sebut Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Makin Rentan
48 Warga Lembata Dilaporkan Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Hujan