Caleg Jadi Penyebab Beras Premium di Palembang Langka Jelang Pemilu 2024
Kelangkaan bukan karena pasokan berkurang, melainkan tingginya permintaan.
Kelangkaan bukan karena pasokan berkurang, melainkan tingginya permintaan.
Caleg Jadi Penyebab Beras Premium di Palembang Langka Jelang Pemilu 2024
Menjelang pemilihan umum 14 Februari 2024, beras premium di Palembang langka. Disinyalir, aksi borong yang dilakukan peserta pemilu menjadi pemicunya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan Ruzuan Effendi mengakui terjadi kelangkaan beras premium di pasaran, terutama di Palembang, sejak beberapa hari terakhir. Kelangkaan bukan karena pasokan berkurang, melainkan tingginya permintaan.
"Bukan langka tapi karena permintaan tinggi," ungkap Kepala DKPP Sumsel Ruzuan Effendi, Selasa (13/2).
Ruzuan menyebut permintaan tersebut dilakukan para konstestan pemilu, terutama para calon legislatif. Hanya saja pemerintah tak bisa membatasi pembelian beras khususnya untuk keperluan politik karena beras jenis ini bisa dibeli dari kalangan mana pun.
"Karena seluruh tim sukses khususnya anggota dewan, mereka itu bukan bagi-bagi sih, tapi untuk timnya ngasih beras," kata Ruzuan.
Ruzuan menjelaskan, stok beras pada dasarnya sangat tercukupi karena baru saja panen. Pihaknya akan memantau kondisi beras di pasaran usai pemilu nanti.
"Setelah 14 Februari, kami akan melihat kembali kondisi sebenarnya. Karena kalau sekarang nanti dikira ingin mengintervensi politik," kata Ruzuan.
"Minggu masa tenang, orang beli beras untuk dibagi-bagi, mungkin untuk saksi-saksi timses, biasanya seperti itu," sambung Ruzuan.
Selain diborong caleg, pengaruh perayaan Imlek juga menjadi bagian dari penyebab terjadinya kelangkaan beras premium. Sebab banyak pabrik dan distributor tutup selama libur.
"Imlek ini kan panjang, Isra Miraj, Kamis Jumat Sabtu Minggu libur, Sabtu kan Imlek, ditambah lagi sudah mau memasuki masa tenang sehingga menjadi faktor banyaknya pembelian," kata Ruzuan.