Candi Lor bukti kemenangan Mataram Hindu atas kerajaan Melayu
Secara geografis Candi Lor terletak di Desa Candirejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Era Mataram Hindu, orang lebih mengenal di Jawa Tengah (Magelang dan sekitarnya) sekitar abad ke-8 masehi. Namun orang tak banyak tahu jika diakhir Mataram Hindu, yakni zaman Mpu Sindok kerajaan pindah ke Jawa Timur tepatnya di Nganjuk Jawa Timur akibat adanya Pralaya (bencana).
Bukti itu hingga sekarang masih bisa kita lihat. Meski rusak berat namun masih bisa dibuktikan keberadaannya yakni berupa bangunan candi yang lebih dikenal dengan Candi Lor.
Secara geografis Candi Lor terletak di Desa Candirejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, atau kira-kira 3–4 kilometer arah selatan dari pusat Kota Nganjuk.
Berdasarkan bukti tertulis yang ditemukan di kompleks candi ini, dapat diketahui bahwa Candi Lor didirikan oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M, sebagai tugu peringatan kemenangan Sindok atas musuhnya dari Melayu (Jambi).
Jika Anda ke Kota Nganjuk dari arah Kediri melewati jalan tembus arah Guyangan, maka Anda akan melihat Candi Lor. Meski telah rusak namun kesan mistisnya masih sangat terlihat. Terletak di pinggir jalan menghadap ke barat wujudnya sudah tidak berbentuk lagi alias sudah sangat rusak.
Hal ini disebabkan usia bangunan yang memang sudah sangat tua yakni 10 abad lebih. Apalagi bahan bangunan yang terbuat dari batu merah dan tumbuhnya pohon kepuh di badan candi yang akar-akarnya mencengkram dan menghujam ke segala arah di badan candi sebelah selatan.
Peneliti Belanda Hoepermans menyebut pohon kepuh yang tumbuh dan mencengkram pohon sejak tahun 1866. Secara geografis, Candi Lor berdiri di atas tanah seluas 42x39,40M= 1654 M2. Luas soubasemennya atau alasnya 12,40x11,50 M= 142,60 M dan tinggi candi ±9,30 M.
Peneliti Belanda, N.J Krom berpendapat, bahwa Candi Lor itu awalnya bertingkat, dan bersifat Siwais. Di dalam candi ini terdapat beberapa area, di antaranya Ganesa dan Nandi.
Meski keadaannya sudah rusak, jika Anda naik ke atas candi, dapatlah diperkirakan bahwa candi ini dahulunya mempunyai ruang dalam yang berbentuk segi empat. Hal ini terlihat adanya sudut siku-siku yang masih tampak di sudut timur laut ruang dalam candi ini.
Sekarang ini, di sebelah barat candi terdapat dua buah area yang semuanya tanpa kepala, yang satu diperkirakan area Ganesa, dan yang lain Siwa Mahadewa.
Di sebelah barat area terdapat Lingga dan Yoni, yang keadaannya telah rusak. Di sebelah baratnya lagi terdapat dua buah makam yang oleh penduduk diyakini sebagai makam Yang Kerta dan Yang Kerti, abdi kinasih Mpu Sindok.
Jika benar bahwa benda-benda tersebut asli dari Candi Lor, maka dapat disimpulkan bahwa candi Lor bersifat Siwa.